Tuesday, August 12, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Kemenkes Catat Kasus Chikungunya Awal 2025 Naik Drastis, Jawa Barat Tertinggi

journalist-avatar-top
Selasa, 12 Agustus 2025 11.13
kemenkes_catat_kasus_chikungunya_awal_2025_naik_drastis_jawa_barat_tertinggi

Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus pembawa virus chikungunya. (Foto: Shutterstock/Frank60)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat lonjakan signifikan kasus suspek chikungunya pada minggu pertama hingga kesembilan tahun 2025 dibanding periode yang sama pada 2023 dan 2024.

Lonjakan ini memicu langkah intervensi petugas kesehatan, terutama pengendalian vektor penyebab penyakit.

“Kenaikan ini sejalan dengan pola musim penghujan di Indonesia sehingga perlu diwaspadai adanya penambahan kasus pada minggu mendatang. Namun, tren dalam dua bulan terakhir menunjukkan penurunan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, di Jakarta, sebagaimana dilansir dari Antara, Selasa (12/8/2025).

Data Kemenkes menunjukkan lima provinsi dengan kasus suspek chikungunya tertinggi pada 2025, yakni Jawa Barat sebanyak 6.674 kasus, Jawa Tengah 3.388 kasus, Jawa Timur 2.903 kasus, Sumatera Utara 1.074 kasus, dan Banten 838 kasus.

Chikungunya merupakan penyakit tropis yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Gejala yang muncul antara lain demam, badan lemas, serta nyeri sendi dan tulang yang dapat berlangsung lama.

Sebagian infeksi bahkan tidak bergejala. Hingga kini belum tersedia obat antivirus khusus, sehingga penanganan dilakukan untuk meredakan gejala melalui istirahat, asupan cairan, dan obat pereda nyeri.

Sebagai respon, Kemenkes melakukan surveilans vektor, pengendalian faktor risiko lingkungan, serta penilaian awal risiko terhadap potensi kejadian luar biasa (KLB).

Masyarakat diimbau menerapkan 3M plus, yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas, dan langkah tambahan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. []

REPORTER: