Wednesday, August 27, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Dokter Tegaskan Penularan Leptospirosis Didominasi Tikus, Terutama saat Banjir

journalist-avatar-top
Rabu, 27 Agustus 2025 18.29
dokter_tegaskan_penularan_leptospirosis_didominasi_tikus_terutama_saat_banjir

Ilustrasi penularan Leptospirosis. (foto: ChatGPT)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Leptospirosis merupakan penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, dan menjadi masalah kesehatan global terutama di wilayah beriklim tropis dan subtropis seperti Indonesia. Penyakit ini sering kali menyebar melalui urine hewan, khususnya tikus, yang mencemari air atau lingkungan sekitar.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr M Allif Maulana Syafrin Lubis, M.Ked (PD), Sp.PD, mengingatkan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di kawasan rawan banjir atau lingkungan dengan sanitasi buruk.

“Di Indonesia, lingkungan dengan genangan air, banjir, atau sanitasi yang buruk sangat berisiko menjadi tempat berkembangnya bakteri leptospira,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).

Allif mengatakan, sanitasi lingkungan yang kurang baik, wilayah dengan populasi tikus tinggi, lingkungan yang becek, berlumpur dan banyak timbunan sampah yang menyebabkan mudahnya bakteri leptospira berkembang biak perlu diwaspadai.

Dokter Rumah Sakit Umum Eshmun Medan itu menambahkan, masyarakat yang tinggal di daerah atau lingkungan yang berpotensi menyebabkan lepospirosis, hendaklah memerhatikan beberapa hal agar terhindar dari penyakit tersebut.

"Pertama hindari beraktivitas di air dengan luka pada tubuh, kedua merawat luka pada tubuh, terutama pada anggota gerak tubuh seperti tangan dan kaki, ketiga menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal," ucapnya.

Selanjutnya, ia mengatakan agar selalu menggunakan alas kaki, memakai alat pelindung diri jika kontak dengan air ataupun lingkungan, dan hindari mandi pada genangan air atau mandi di air sungai yang berpotensi terdapat bakteri leptospira.

Anggota Ikatan Dokter Indonesia Cabang Binjai itu mengatakan, keberadaan hewan-hewan lain di sekitar rumah juga dapat menjadi faktor risiko penularan bakteri leptospira.

"Termasuk anjing, kucing, kambing, sapi, kuda, babi, burung, kelelawar, tupai dan lainnya, tetapi potensi menularkan ke manusia tidak sebesar tikus. Di Indonesia, penularan paling sering terjadi melalui tikus pada kondisi banjir," tuturnya. (berry/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN