Massa Bakar Basecamp dan Sarana PT Gruti di Parbuluan Dairi

Massa aksi saat menyampaikan tuntutan dihadapan Kapolres Dairi, Jumat (12/9/2025). (foto:manru/mistar)
Dairi, MISTAR.ID
Ratusan massa melakukan aksi demonstrasi besar-besaran yang berujung pembakaran seluruh basecamp dan sarana-prasarana milik PT Gunung Raya Utama Timber Industries (Gruti) di wilayah Tele II, Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, pada Jumat (12/9/2025).
Aksi ini merupakan puncak dari protes warga yang telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut, dimulai sejak Rabu (10/9/2025).
Basecamp Dibakar, Alat Berat Diusir
Menurut informasi dari sumber di lapangan, massa membakar seluruh basecamp tempat tinggal karyawan, ratusan kubik kayu gelondongan, fasilitas pembibitan kopi, termasuk ratusan ribu bibit, serta sarana dan prasarana pendukung operasional lainnya.
Tidak hanya itu, sekitar belasan unit alat berat jenis ekskavator juga dipaksa keluar dari lokasi. Alat-alat tersebut dirolling sejauh 10 kilometer oleh massa dari kawasan perusahaan.
Aksi Damai Berujung Anarkis
Aksi massa ini mendapat pengawalan ketat dari sekitar 200 personel kepolisian, dipimpin langsung oleh Kapolres Dairi AKBP Otniel Siahaan.
Dalam orasinya, Pangihutan Sijabat, selaku perwakilan massa, menyampaikan tuntutan utama yakni penutupan PT Gruti yang mereka nilai telah merusak lingkungan serta menyebabkan penurunan debit air yang berdampak langsung ke warga sekitar.
Sekitar pukul 17.00 WIB, massa akhirnya membubarkan diri dan meninggalkan lokasi.
Baca Juga: DPRD Dairi Rencanakan Pansus PT Gruti, Warga dan Pemdes Parbuluan VI Pertanyakan Dasarnya
Polisi: Kami Fokus Menjaga Kondusifitas
Ketika diwawancarai MISTAR, Kapolres Dairi AKBP Otniel Siahaan menegaskan bahwa kehadiran aparat ditujukan untuk menjaga situasi agar tetap kondusif dan mencegah konflik antara warga pro dan kontra.
“Kami di sini untuk memastikan situasi tetap aman. Soal aksi pembakaran, nanti kita lihat prosesnya,” ujar Otniel.
Pihak Perusahaan: Ini Aksi Brutal dan Merusak Investasi
Menanggapi peristiwa tersebut, Keri Sinaga, penanggung jawab PT Gruti Wilayah Tele II, menyampaikan melalui pesan WhatsApp bahwa kehadiran massa menyebabkan ratusan karyawan ketakutan dan menyelamatkan diri.
“Ini kriminal murni. Mereka bertindak brutal, semena-mena, merusak investasi dan membahayakan keselamatan karyawan. Kami minta pihak kepolisian mengusut tuntas aksi anarkis ini,” tegas Keri.
Berdasarkan pantauan tim MISTAR di lokasi, pada pukul 18.00 WIB polisi telah memasang garis polisi (police line) di seluruh area yang terbakar. (manru/hm27)
BERITA TERPOPULER









