Kasus ISPA di Karo Meningkat, Dinkes Imbau Lakukan Langkah ini

Ilustrasi gejala penyakit ISPA. (foto: internet/mistar)
Karo, MISTAR.ID
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karo mengimbau seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Karo meningkat, sebelumnya tercatat 290 kasus, naik menjadi 583 kasus.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Karo, Jasura Pinem menyatakan peningkatan kasus ISPA dipengaruhi peralihan musim ke musim hujan serta kualitas udara yang menurun akibat polusi.
“ISPA merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian atas dan bawah, disebabkan oleh virus dan bakteri seperti rhinovirus dan Streptococcus pneumonia. Gejalanya antara lain batuk, pilek, demam, dan sesak napas,” katanya, Senin (27/10/2025).
Kasus ISPA perlu menjadi perhatian bersama, karena dapat menyerang semua kelompok usia, mulai dari balita hingga lanjut usia. Berdasarkan Laporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus ISPA di Kabupaten Karo, Minggu epidemiologi ke-12 tercatat 290 kasus, naik menjadi 583 kasus pada minggu ke-42 tahun 2025.
“Dinas Kesehatan Kabupaten Karo terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara serta seluruh rumah sakit dan puskesmas untuk memantau situasi dan memastikan penanganan yang cepat dan tepat,” ujar Jasura.
Sebagai tindak lanjut, Dinas Kesehatan Kabupaten Karo mengimbau fasilitas pelayanan kesehatan agar:
1. Meningkatkan pemantauan kasus ISPA melalui kanal resmi pemerintah dan World Health Organization (WHO).
2. Melaporkan kasus secara rutin melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) di laman https://skdr.surveilans.org atau melalui Surveilans Berbasis Kejadian (Event Based Surveillance/EBS).
3. Melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) apabila ditemukan peningkatan kasus ISPA atau infeksi pernapasan lainnya.
4. Memperkuat penerapan kewaspadaan standar dan upaya pencegahan infeksi di rumah sakit dan puskesmas.
5. Melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat mengenai pencegahan ISPA.
Sementara itu, langkah pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat antara lain:
1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.
3. Menggunakan masker, terutama saat sakit atau di tempat ramai.
4. Menjaga asupan gizi seimbang dan berolahraga secara teratur.
5. Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala infeksi pernapasan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karo juga menekankan pentingnya edukasi dan koordinasi lintas sektor untuk mencegah peningkatan kasus ISPA.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungan. ISPA dapat dicegah dengan menjaga kebersihan, memakai masker, serta menerapkan pola hidup sehat,” ucap Jasura Pinem.
Menurutnya, seluruh tenaga medis dan petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan tetap menjaga kesehatan diri serta menjalankan protokol kewaspadaan dini dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Data World Health Organization (WHO) menunjukkan ISPA masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak di bawah usia lima tahun di dunia. Karena itu, deteksi dini dan pencegahan merupakan langkah penting untuk menekan tingkat kasus penyakit tersebut di masyarakat.
Imbauan ini disampaikan menyusul laporan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yang mencatat adanya kenaikan kasus ISPA sebesar 15,3 persen atau sekitar 102.687 kasus tambahan pada bulan Juli 2025. Total kasus ISPA sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai 669.835 jiwa di seluruh Provinsi.
PREVIOUS ARTICLE
Tips Mencegah Penyakit saat Musim Pancaroba






















