Gempa M 6,0 Guncang Sumenep, 3 Warga Luka dan 30 Rumah Rusak

Salah satu rumah roboh di Lojejer, Wuluhan, dampak guncangan gempa 6,5 SR di Sumenep. (foto:tadatodays/mistar)
Sumenep, MISTAR.ID
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,0 mengguncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 23.49 WIB.
Gempa yang semula terdeteksi M 6,5 ini berlokasi di laut, 58 km arah tenggara Sumenep, dengan kedalaman 12 km.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut hingga Rabu (1/10/2025) sekitar pukul 11.49 WIB telah tercatat 117 gempa susulan. “Magnitudo maksimal 4,4 dan minimal 1,9,” ungkapnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, gempa tersebut mengakibatkan tiga warga mengalami luka-luka. Ketiganya sudah mendapat perawatan di Puskesmas Gayam. Data sementara mencatat 30 unit rumah rusak, termasuk empat fasilitas ibadah dan satu fasilitas kesehatan.
“Listrik sempat padam di Kecamatan Gayam akibat guncangan, namun kini dalam proses pemulihan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Ahmad Laili, menambahkan, laporan awal menunjukkan 22 bangunan mengalami kerusakan ringan hingga berat, termasuk dua masjid, satu musala, dan satu puskesmas.
“Korban luka-luka ada tiga orang, yakni Faiz Iqbal (21), Sahraye (80), dan Moade (72). Mereka terkena serpihan bangunan saat gempa,” jelasnya.
Guncangan gempa dirasakan cukup kuat hingga membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah. Getaran bahkan dilaporkan terasa hingga Bali.
BPBD bersama tim gabungan masih terus melakukan pendataan, pemantauan pascagempa, serta memberikan himbauan agar warga tetap waspada, tidak termakan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, dan memastikan kondisi bangunan aman sebelum kembali ke rumah.
BMKG menegaskan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Informasi resmi perkembangan penanganan gempa akan disampaikan secara berkala oleh BNPB dan instansi terkait. (**/hm16)