Friday, September 19, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Gempa 6,6 Guncang Nabire, Bangunan Rusak Tanpa Korban

Jumat, 19 September 2025 15.06
gempa_66_guncang_nabire_bangunan_rusak_tanpa_korban

Kerusakan akibat gempa yang terjadi di Nabire. (foto:antara/mistar)

news_banner

Nabire, MISTAR.ID

Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,6 mengguncang Nabire, Papua Tengah, Jumat (19/9/2025) sekitar pukul 03.19 WIT. Guncangan kuat membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut pusat gempa berada di darat, 12 kilometer barat daya Nabire, dengan kedalaman 24 kilometer. Gempa ini dipicu aktivitas Sesar Anjak Weyland, salah satu sesar aktif di Papua Tengah, dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Di Nabire, gempa dirasakan dengan intensitas V–VI MMI, menimbulkan kerusakan ringan pada sejumlah fasilitas umum.

Bangunan kantor bupati mengalami kerusakan plafon, kaca bandara pecah, jembatan Sriwani amblas, serta Gereja Katolik KR Malompo rusak di bagian langit-langit.Beberapa rumah warga dilaporkan roboh, sementara listrik dan jaringan komunikasi sempat terputus sebelum berangsur pulih.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, menegaskan tidak ada laporan korban jiwa akibat gempa ini.

BNPB mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memutakhirkan data dampak bencana serta menyiagakan bantuan logistik dasar sesuai kebutuhan di lapangan.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menambahkan, situasi umum berangsur terkendali. Namun jika eskalasi dampak semakin masif, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, akan segera diberangkatkan ke Nabire untuk memimpin penanganan darurat lebih lanjut.

Selain di Nabire, gempa juga dirasakan di sejumlah wilayah lain Wasior (IV–V MMI), Enarotali (III–IV MMI), serta Biak dan Supiori (II–III MMI). BMKG menegaskan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan memastikan kondisi bangunan aman sebelum kembali ditempati. Warga juga diingatkan agar tidak mudah percaya pada kabar bohong yang beredar di media sosial. (**/hm16)

REPORTER: