Bulog Sumut Ungkap Penyebab Harga Beras SPHP di Ritel Modern Lebih Mahal

Pemimpin Wilayah Bulog Sumatera Utara (Sumut), Budi Cahyanto. (Foto: Amita/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pemimpin Wilayah Bulog Sumatera Utara (Sumut), Budi Cahyanto, menanggapi isu perbedaan harga jual Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) antara ritel modern dan pasar tradisional.
Ia menjelaskan, perbedaan harga tersebut terutama disebabkan oleh biaya transportasi dan sistem distribusi di ritel modern.
Meskipun harga yang ditetapkan Bulog sudah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), biaya logistik menjadi penyebab perbedaan signifikan di tingkat konsumen.
"Mereka tetap HET, tetap di harga Rp13.100 per kilogram (kg), hanya memang disparitasnya jadi agak jauh," kata Budi, Selasa (4/11/2025).
Ia merincikan retail modern seperti Indomaret atau Alfamart memiliki sistem pengambilan barang terpusat di Distribution Center (DC), yang seringkali berlokasi di kota besar seperti Medan atau Pematangsiantar.
"Pengambilan DC-nya ada di Kota Medan. Nah, distribusinya di Mandailing Natal, sementara berasnya ada di sana sebenarnya. Kan sebenarnya bisa diambil di sana, cuma karena aturan DC-nya tadi. Jadi, mengambil di Medan atau di Siantar, baru didistribusikan. Itu yang buat mahal," ucapnya.
Berbeda dengan ritel modern, pedagang pengecer tradisional mengambil pasokan langsung dari gudang Bulog terdekat, sehingga biaya transportasinya lebih murah.
Bulog berencana mengatur agar retail modern bisa mengambil pasokan dari gudang terdekat untuk menekan biaya logistik yang menyebabkan perbedaan harga tersebut. (hm20)
BERITA TERPOPULER





Susunan Pemain dan Link Live Streaming Timnas Indonesia Piala Dunia U-17 2025: Garuda Muda Vs Zambia


















