Ini Motif Dukun di Desa Cinta Rakyat Habisi Nyawa Pasiennya

Pelaku Alfian saat digiring petugas di Polsek Medan Tembung. (foto: putra/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Motif di balik pembunuhan Kwek Tjui, 67 tahun, oleh seorang pria bernama Alfian akhirnya terungkap. Alfian yang mengaku sebagai dukun pengganda uang, membunuh korban karena kesal korban tidak membawa uang yang dijanjikan.
Wakapolrestabes Medan, AKBP Rudy Silaen, menjelaskan sebelumnya korban dijanjikan akan membawa uang tunai Rp100 juta untuk digandakan. Namun, saat korban datang bersama putrinya, Eriana, ia hanya membawa Rp1,1 juta.
"Pelaku kesal karena korban tidak membawa uang sesuai janji. Awalnya dijanjikan Rp100 juta, lalu turun jadi Rp20 juta, dan akhirnya korban hanya membawa Rp1,1 juta," ujar Rudy.
Pada hari kejadian, Alfian mengajak Kwek Tjui keluar dari rumahnya dengan dalih melakukan ritual. Di tengah perjalanan, Alfian meminum air kelapa, lalu meminta korban melakukan hal yang sama. Saat korban sedang minum, Alfian langsung membacok bagian belakang kepala korban hingga tewas dengan sebilah parang.
Setelah memastikan korban meninggal, Alfian kembali ke rumah dan menemui Eriana. Di sana, Alfian meminta Eriana untuk duduk membelakanginya dengan dalih ritual. Saat itulah Alfian membekap dan mencoba menganiaya Eriana.
"Pelaku mencoba memerkosa anak korban. Karena Eriana melawan, keduanya terlibat perkelahian," kata Rudy.
Eriana yang diketahui sebagai atlet Muay Thai melakukan perlawanan sengit. Ia menendang kemaluan pelaku hingga tersungkur dan pingsan. Eriana memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kabur dan meminta pertolongan warga.
Dalam pengakuannya, Alfian mengakui tidak memiliki kemampuan untuk menggandakan uang. Ia menjadikan hal itu sebagai modus untuk menipu korban dan mengambil uangnya.
"Saya sebenarnya enggak bisa menggandakan uang. Itu cuma modus saja biar dia bawa uang. Saya butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari," kata Alfian.
Ia mengaku kalap dan membunuh korban karena merasa jengkel dengan janji palsu korban. (putra/hm24)