Wednesday, July 23, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

26 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Bekas Pabrik Kaca di Medan, Termasuk Pensiunan TNI AL

journalist-avatar-top
Selasa, 22 Juli 2025 19.43
26_orang_jadi_tersangka_penjarahan_bekas_pabrik_kaca_di_medan_termasuk_pensiunan_tni_al

Para pelaku setelah diboyong ke Polda Sumut (foto:Dokumentasi Polda Sumut/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Sebanyak 26 orang resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Subdit III Jatanras, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara (Sumut) dalam kasus penjarahan bekas pabrik kaca milik PT Abadi Rakyat Bakti (ARB) di Jalan KL Yos Sudarso, Kilometer 12, Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengungkapkan bahwa para tersangka terlibat dalam aksi pencurian besar-besaran, termasuk penadah barang hasil curian.

“Total ada 26 orang yang kami tetapkan sebagai tersangka. Mereka diamankan setelah kami melakukan pemeriksaan terhadap 37 orang yang ditangkap dari lokasi,” ujar Ferry, Selasa (22/7/2025).

Salah Satu Tersangka Adalah Pensiunan TNI AL

Salah satu nama yang mencuat dalam daftar tersangka adalah Syahrul Rahim alias Jarwo, seorang purnawirawan TNI Angkatan Laut. Ia diduga sebagai penadah sekaligus otak di balik penjarahan tersebut.

“Syahrul Rahim alias Jarwo merupakan salah satu yang kami tetapkan sebagai tersangka. Perannya cukup sentral dalam kasus ini,” ucap Ferry.

Saat ini, seluruh tersangka sedang menjalani proses hukum lebih lanjut di Polda Sumut.

Penangkapan Hebohkan Warga, Aksi Polisi Viral di Media Sosial

Kasus ini menjadi sorotan publik setelah video penangkapan massal oleh polisi bersenjata lengkap viral di media sosial.

Dalam rekaman berdurasi pendek yang beredar, tampak sejumlah petugas bersenjata, termasuk personel Brimob dan Polisi Militer, menggerebek bekas pabrik kaca PT ARB.

Kejadian berlangsung pada Senin (21/7/2025) sore dan mengundang kerumunan warga di sekitar lokasi. Terlihat dalam video, warga—khususnya kaum ibu—terlibat adu argumen dengan aparat karena anggota keluarganya turut diamankan. (matius/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN