Monday, November 10, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Saham INET Naik 23,86% di BEI Didorong Kinerja dan Rights Issue Jumbo

Mistar.idSenin, 10 November 2025 16.47
JS
saham_inet_naik_2386_di_bei_didorong_kinerja_dan_rights_issue_jumbo

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (foto:insight/kontan)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (10/11/2025), dihebohkan oleh lonjakan harga saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) yang mendadak melesat tinggi.

Berdasarkan pantauan, saham emiten penyedia layanan internet dan infrastruktur telekomunikasi tersebut melonjak signifikan sebesar 23,86% dan mencapai batas atas otomatis (Auto Rejection Atas – ARA), dengan antrean pembelian besar tanpa adanya penawaran berarti.

Kenaikan spektakuler ini didorong oleh dua sentimen positif, yakni kinerja keuangan yang melonjak fantastis serta rencana aksi korporasi jumbo yang segera dilakukan perseroan.

Laporan keuangan INET per Juni 2025 menunjukkan performa yang sangat impresif. BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) mencatat lonjakan penjualan sebesar 196,9% dan peningkatan laba bersih hingga 666,7%.

Kenaikan laba tersebut ditopang oleh efisiensi biaya yang mendorong operating income melonjak sebesar 709,3%.

Namun, laporan BRIDS juga mencatat arus kas operasional INET masih negatif (-89,6%), menandakan bahwa laba yang dicetak belum sepenuhnya terefleksikan dalam kas perusahaan. Sementara itu, aktivitas pendanaan yang negatif besar (-6.140,1%) menunjukkan adanya upaya pelunasan utang dan divestasi.

Menurut BRIDS, yang menyusun ulasannya saat harga saham INET berada di level Rp330, valuasi INET masih memiliki ruang kenaikan (upside). Dengan rasio Price-to-Earnings (P/E) di 376x, yang masih di bawah rata-rata historis (440x), nilai wajar (fair value) INET diperkirakan sekitar Rp385, mencerminkan potensi kenaikan sekitar +17%.

Dalam sebulan terakhir sebelum lonjakan ini, investor asing juga tercatat melakukan net buy sebesar Rp56 miliar pada saham INET.

Kenaikan harga saham INET turut diperkuat oleh pengumuman aksi korporasi besar. Perseroan akan menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau Rights Issue, dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham baru (setara 57,14% dari modal) pada harga pelaksanaan Rp250 per saham.

Total dana yang dibidik dari Rights Issue ini mencapai Rp3,2 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp2,8 triliun akan digunakan untuk penyetoran modal kepada anak perusahaan, PT Garuda Prima Internetindo (GPI).

GPI, yang baru diakuisisi INET pada 19 September 2025, akan memanfaatkan dana tersebut untuk pembangunan jaringan FTTH (Fiber to The Home) dengan teknologi WiFi 7 untuk 2 juta homepass di Bali dan Lombok.

Selain itu, pengendali utama INET, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN) pemegang 60,62% saham menunjukkan komitmen kuat dengan menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD senilai sekitar Rp1,78 triliun, bahkan bertindak sebagai pembeli siaga untuk sisa saham senilai Rp1,41 triliun.

Secara bersamaan, INET juga akan menerbitkan 3,07 miliar Waran Seri II secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru, yang dapat dieksekusi dengan harga Rp300 per saham.

INET, yang bergerak di bidang penyediaan internet dan infrastruktur telekomunikasi (business to business – B2B), tengah agresif melakukan akuisisi strategis untuk memperluas bisnis digitalnya.

Akuisisi PADA — INET akan menjadi pengendali baru PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) setelah mengakuisisi 53,57% saham milik Kopindosat. Langkah ini membuka peluang sinergi strategis di bidang jasa outsourcing telekomunikasi dan digital.

Akuisisi THC — INET telah menandatangani kesepakatan awal untuk mengakuisisi 60% saham PT Trans Hybrid Communication (THC), perusahaan penyedia infrastruktur digital berlisensi Kominfo. Akuisisi ini bertujuan memperluas bisnis fiber optik, IP transit, cloud computing, dan data center.

Dengan modal kuat dari Rights Issue serta serangkaian akuisisi strategis di sektor teknologi, INET menargetkan pertumbuhan signifikan di segmen internet dan digital pada tahun-tahun mendatang. (hm16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN