Rupiah Menguat di Awal Pekan, Dolar AS Melemah Imbas Sentimen Positif

Ilustrasi uang rupiah dan dolar AS. (foto:detik/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pertama pekan ini, Senin (10/11/2025).
Berdasarkan data Refinitiv, rupiah terapresiasi sebesar 0,21% ke level Rp16.645 per dolar AS. Penguatan ini sekaligus memperpanjang tren positif rupiah yang telah berlangsung selama tiga hari beruntun sejak 6 November 2025.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB terpantau melemah 0,05% ke level 99,548.
Penguatan rupiah hari ini terjadi seiring dengan berlanjutnya pelemahan indeks dolar AS. DXY tercatat melemah sejak 5 November 2025 dan terus berlanjut hingga perdagangan Senin (10/11/2025).
Pelemahan dolar AS dipicu oleh kemajuan pembahasan di Kongres AS terkait upaya mengakhiri penutupan pemerintahan (government shutdown). Senat pada Minggu waktu setempat menyetujui langkah awal untuk meloloskan rancangan undang-undang pendanaan pemerintah hingga 30 Januari 2026.
Analis Commerzbank, Michael Pfister, menilai bahwa pembukaan kembali pemerintahan AS akan memungkinkan publikasi ulang data ekonomi resmi. Namun, ia menambahkan, butuh waktu hingga data tersebut kembali dapat diandalkan, sehingga prospek dolar AS masih tampak tidak menentu.
Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) untuk periode Oktober 2025. BI melaporkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik ke level 121,2 pada Oktober, meningkat dari 115,0 pada September. Kenaikan ini menandakan meningkatnya optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi dan ekspektasi pendapatan yang lebih baik ke depan.
Pada perdagangan pagi, dolar AS sempat melemah terhadap rupiah. Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Paman Sam itu melemah 15 poin atau sekitar 0,09% ke level Rp16.675. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, Jumat (7/11/2025), dolar AS berada di level Rp16.690.
Dolar AS diprediksi bergerak pada rentang Rp16.670–Rp16.680 hari ini. Mata uang tersebut juga bergerak variatif terhadap sejumlah mata uang utama lainnya.
Melemah terhadap euro (EUR) sebesar 0,09%, menguat terhadap yen Jepang (JPY) sebesar 0,27%, melemah terhadap poundsterling (GBP) sebesar 0,11%, menguat terhadap dolar Australia (AUD) sebesar 0,34%, melemah terhadap dolar Kanada (CAD) sebesar 0,09%, dan melemah terhadap franc Swiss (CHF) sebesar 0,16%.
Sementara itu, berdasarkan data Reuters, dolar AS tercatat menguat tipis di level Rp16.666, dengan level tertinggi harian mencapai Rp16.680. (hm16)

























