Monday, November 10, 2025
home_banner_first
MEDAN

Peringati HKN ke-61 Melalui Seminar Kesehatan, Forwakes Sumut Tekankan Kecukupan Gizi Seimbang

Mistar.idSenin, 10 November 2025 17.59
journalist-avatar-top
BS
peringati_hkn_ke61_melalui_seminar_kesehatan_forwakes_sumut_tekankan_kecukupan_gizi_seimbang

Suasana seminar kesehatan peringati HKN ke-61 bersama Forwakes Sumut dengan RS Columbia Asia Medan. (foto: berry/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumatera Utara (Sumut) bersama Ruma Sakit Columbia Asia Medan turut memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tahun melalui seminar kesehatan dengan tema ‘Kehidupan Ku Cermin Gizi Seimbang Keluarga Indonesia’.

Ketua Forwakes Sumut, Mahbubah Lubis mengatakan, perayaan HKN bukan sekadar ritual tahunan, namun pengingat kesehatan merupakan fondasi penting, dalam membangun warga yang produktif, sejahtera dan berdaya saing.

“Tema tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana tantangan pola makan, gaya hidup, serta rendahnya literasi soal gizi masih menjadi isu serius di tengah masyarakat,” ujarnya di Aula Tosca Room RS Columbia Asia Medan, Senin (10/11/2025).

Mahbuba menegaskan jika pemahaman tentang gizi seimbang bukan hanya untuk mencegah stunting atau obesitas, tetapi memastikan kualitas hidup keluarga Indonesia tetap optimal baik dari fisik, mental dan maupun daya pikirnya.

Selain itu, Direktur RS Columbia Asia Medan, DR Beni Satria menekankan gizi bukan hanya berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, tetapi juga akan berpengaruh terhadap otak.

“Otak kita tidak akan bisa mampu, menerima masukkan input ilmu, kalau memang dari kebutuhan gizi saja kita tidak terpenuhi. Gizi terlalu berlebihan tidak baik dan terlalu kurang juga tidak baik. Sehingga bagaimana kita bisa memiliki gizi yang seimbang itu,” tuturnya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Aziz Rahman Muis menyampaikan gizi seimbang, dikatakan seimbang kalau misalnya apa yang dikonsumsi harus sama dengan aktivitas yang dilakukan.

“Kalau misalnya lebih banyak makanan atau gizi yang masuk ke tubuh kita dari pada yang keluar, berarti outputnya bisa menyebabkan masyarakat menjadi obesitas maupun kegendutan,” tuturnya.

Namun dikatakannya, apabila misalnya gizi yang masuk sedikit, tapi aktivitas yang dilakukan masyarakat banyak, bisa menyebabkan kekurusan juga pada tubuhnya.

“Makanya saya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kecukupan gizi kita itu, harus disesuaikan sama kebutuhan tubuh dan aktivitas yang kita lakukan seharian,” ucapnya.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN