Medan, MISTAR.ID

Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Minggu (17/8/2025), masyarakat mulai mempersiapkan berbagai lomba untuk memeriahkan suasana, salah satunya panjat pinang.

Permintaan batang pinang pun meningkat tajam, membuat para pengrajin kebanjiran pesanan.

Samsul (61), pengrajin batang pohon pinang yang sudah berkecimpung sejak 2004, mengaku telah membuat ribuan batang pinang untuk perlombaan setiap tahunnya. Batang pinang yang ia gunakan sebagian besar diperoleh dari Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang.

“Dalam pembuatan batang pinang untuk lomba, tinggi minimalnya sekitar 10 hingga 12 meter. Ada juga pembeli yang meminta batang lebih tinggi tapi diameter kecil, supaya lebih sulit dipanjat,” ujar Samsul saat ditemui di Jalan Denai, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sabtu (9/8/2025).

Dalam sehari, Samsul dan timnya mampu memproses 6-8 batang pinang dengan waktu pengerjaan sekitar dua jam per batang. Saat ini, ia memiliki 140 batang pinang yang siap diolah, dan 34 di antaranya telah terjual.

Harga batang pinang berkisar Rp600 ribu hingga Rp700 ribu per batang, belum termasuk ongkos kirim yang disesuaikan dengan jarak.

Sejak Kamis (7/8/2025), pesanan mulai membludak. Samsul mencatat omzet sementara sekitar Rp20,4 juta.

“Penjualan memang naik-turun tiap tahun. Tapi tahun ini stok sudah kami siapkan 140 batang. Peningkatan permintaan biasanya terjadi mulai 13 Agustus,” katanya.

Pengrajin lain, Dodi Arman Alpaez Maulana (48), juga turut merasakan lonjakan pesanan. Ia telah membuat batang pinang sejak 2000 dan mengambil bahan baku dari Berastagi.

“Batang pinang di Berastagi saya beli Rp130 ribu per batang, lalu dijual Rp350 ribu. Kalau minta diantar, ada biaya tambahan sesuai jarak,” ucapnya.

Dodi mengungkapkan, sejak Minggu (3/8/2025) ia telah menjual 10 batang pinang dari stok 70 batang yang dimilikinya. (berry/hm16)