Monday, October 20, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Bareksa Rekomendasikan BBRI, BBCA, dan BRIS, IHSG Berpeluang Menguat

Mistar.idSenin, 20 Oktober 2025 15.31
RJ
bareksa_rekomendasikan_bbri_bbca_dan_bris_ihsg_berpeluang_menguat

Pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. (foto:trenasia/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Tim analis Bareksa merekomendasikan tiga saham perbankan unggulan, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebagai pilihan untuk trading, Senin (20/10/2025).

Rekomendasi ini didorong oleh sentimen positif stimulus ekonomi tambahan senilai Rp30 triliun yang digelontorkan pemerintah untuk memperkuat perekonomian nasional jelang akhir tahun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,57% ke level 7.916 pada 17 Oktober, meskipun investor asing mencatat net buy Rp3 triliun.

Sektor yang menjadi penekan utama IHSG meliputi teknologi (-5,25%), energi (-5,02%), transportasi & logistik (-5,18%), serta infrastruktur (-3,41%).

Beberapa saham yang menekan indeks antara lain DSSA (-13,78% ke Rp99.150), BREN (-5,10% ke Rp9.300), dan BRPT (-7,12% ke Rp3.650). Sementara itu, Rupiah melemah 12 poin ke posisi Rp16.585 per dolar AS.

Secara teknikal, IHSG diproyeksikan bergerak di kisaran support 7.854 dan resistance 8.030, dengan potensi penguatan pada perdagangan hari ini, Senin (20/10/2025).

Stimulus Pemerintah Jadi Katalis Positif

Pemerintah mengumumkan paket stimulus ekonomi tambahan Rp30 triliun yang mencakup:

Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 35 juta keluarga penerima manfaat (sekitar 140 juta jiwa), disalurkan melalui bank Himbara dan Pos Indonesia selama Oktober–Desember 2025.

Program Magang Nasional, dimulai 20 Oktober 2025, melibatkan 20.000 lulusan baru di BUMN, instansi pemerintah, dan sektor industri. Program ini akan diperluas menjadi 80.000 peserta pada November 2025, bekerja sama dengan lebih dari 1.600 perusahaan.

Kebijakan ini diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat, mendorong konsumsi rumah tangga, serta menopang kinerja pasar saham menjelang akhir tahun.

BBCA Tunjukkan Fundamental Kuat Jelang Laporan Kuartal III/2025

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terus mencatatkan pertumbuhan laba dan efisiensi operasional menjelang rilis laporan keuangan kuartal III/2025.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan, BBCA membukukan laba bersih Rp39,05 triliun, tumbuh 8,52% YoY. Pendapatan bunga bersih (NII) naik 5,08% YoY menjadi Rp53,11 triliun.

Pendapatan bunga total mencapai Rp61,38 triliun, naik 5,34% YoY, sementara beban bunga meningkat 6,98% menjadi Rp8,26 triliun, menandakan ekspansi kredit yang sehat.

Efisiensi Operasional dan Pertumbuhan Kredit

Beban operasional lainnya turun 17,97% YoY menjadi Rp5,05 triliun, meski terdapat kenaikan pada beban promosi dan tenaga kerja.

Sementara itu, beban impairment naik 106,79% YoY menjadi Rp2,66 triliun, menunjukkan kehati-hatian bank dalam menjaga kualitas aset.

Dari sisi intermediasi, kredit tumbuh 9,28% YoY menjadi Rp920,87 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp1.160,13 triliun, naik 5,25% YoY.

Komposisi CASA (Current Account Saving Account) meningkat 7,21% YoY menjadi Rp969,29 triliun, sementara deposito turun 3,69% ke Rp190,83 triliun.

Prospek BBCA Tetap Positif

Rilis laporan kuartal III/2025 dijadwalkan dihadiri Presiden Direktur Hendra Lembong bersama jajaran direksi dan komisaris. Investor menantikan hasil ini sebagai konfirmasi daya tahan BBCA menghadapi tekanan ekonomi global.

Kinerja keuangan yang solid, pertumbuhan kredit yang sehat, serta efisiensi biaya operasional menjadikan BBCA tetap menjadi saham unggulan sektor perbankan Indonesia.

Rekomendasi Bareksa atas BBRI, BBCA, dan BRIS mencerminkan keyakinan terhadap sektor perbankan sebagai motor penggerak pasar saham Indonesia.

Dukungan stimulus pemerintah dan prospek kinerja keuangan yang positif diharapkan dapat mendorong IHSG kembali ke zona hijau pada pekan ini. (hm16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN