Harga Emas Dunia Diprediksi Naik ke US$ 4.437 per Troy Ons pada November 2025


Emas diprediksi naik (Foto: Istimewa/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Harga emas dunia diperkirakan akan terus melanjutkan tren kenaikan pada November 2025, meski dalam beberapa hari terakhir sempat berfluktuasi di pasar global.
Pengamat pasar emas Ibrahim Assuaibi menyebutkan bahwa harga emas berpotensi mencapai level US$ 4.437 per troy ons bulan depan. “Di bulan November kemungkinan harga emas akan mencapai US$ 4.437 per troy ons,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Senin (20/10/2025).
Pada perdagangan Senin pagi (20/10), harga emas dunia sempat anjlok 1,73% ke posisi US$ 4.251,82 per troy ons. Namun secara mingguan, logam mulia ini tetap mencatatkan kenaikan 5,77%. Sementara secara year to date (ytd), harga emas sudah melonjak hingga 62,01%, dengan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level US$ 4.379 per troy ons.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Menurut Ibrahim, kenaikan harga emas global didorong oleh berbagai faktor geopolitik dan ekonomi dunia. Salah satunya adalah rencana pertemuan puncak antara Donald Trump dan Vladimir Putin untuk membahas perang Rusia–Ukraina yang masih berlangsung.
“Pertemuan ini memunculkan spekulasi dan aksi ambil untung (taking profit) di pasar. Namun, banyak pengamat yang ragu hasilnya akan efektif karena gencatan senjata sulit tercapai,” jelas Ibrahim.
Selain faktor geopolitik, sentimen ekonomi Asia turut memengaruhi pergerakan emas. Perbedaan pandangan antara Perdana Menteri Jepang dan Bank Sentral Jepang (BOJ) mengenai kebijakan suku bunga menyebabkan penguatan yen terhadap dolar AS, yang berdampak pada penurunan sementara harga emas dunia.
Sentimen Global dan Permintaan Bank Sentral
Faktor lain yang juga menekan volatilitas harga emas adalah penutupan pemerintah federal Amerika Serikat (government shutdown) yang telah memasuki hari ke-18. Kondisi tersebut menambah ketidakpastian pasar, di tengah masih panasnya perang dagang antara AS dan China.
Ibrahim menambahkan, lonjakan harga emas juga dipicu oleh permintaan tinggi dari bank-bank sentral global. Hampir seluruh bank sentral kini memperbesar cadangan devisa dalam bentuk emas sebagai langkah diversifikasi dan perlindungan dari risiko inflasi serta pelemahan mata uang utama dunia.
Dengan berbagai sentimen tersebut, para analis memperkirakan harga emas akan tetap kuat dalam jangka menengah, seiring meningkatnya minat investor terhadap aset lindung nilai (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi global.
(hm17)
BERITA TERPOPULER









