Mahasiswa Diajak ‘Detox Digital’ Lewat Kampanye Sejenak Tanpa Layar di USU

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa pada saat mengikuti kegiatan Sejenak Tanpa Layar. (foto: susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Berpisah sejenak dengan gawai ternyata bisa menyenangkan. Itulah yang dirasakan mahasiswa saat mengikuti main event Kampanye Sejenak Tanpa Layar yang digelar di Universitas Sumatera Utara (USU), Selasa (30/9/2025).
Dalam kegiatan perdana yang dilaksanakan mahasiswa FISIP USU ini, peserta diajak detox digital dengan cara-cara kreatif, mulai dari melukis pouch berbahan alami, silent reading, hingga bermain board game.
General Manager Kampanye Sejenak Tanpa Layar, Alia Amanda, menjelaskan acara ini telah berlangsung selama tiga hari, yakni pada 23, 25, dan puncaknya 30 September.
“Tujuan kami sederhana, supaya mahasiswa bisa sejenak tanpa layar. Jadi tidak melulu terpaku pada handphone. Bahkan, peserta kami pantau dengan stopwatch berapa lama mereka bisa bertahan tanpa menyentuh layar,” katanya saat ditemui Mistar di lokasi, Selasa (30/9/2025).
Pada pra-event, bahkan ada peserta yang sempat bertahan hingga dua jam penuh tanpa membuka gawai. Selama itu, mereka diajak mengikuti aktivitas kreatif seperti merangkai beads, crafting, hingga bermain puzzle.
“Di main event, kami berkolaborasi dengan Komunitas Sibolga untuk melukis pouch ramah lingkungan, dan Medan Book Party untuk silent reading serta diskusi buku,” tutur Alia.
Meski target utama adalah mahasiswa FISIP USU, kegiatan ini juga terbuka bagi mahasiswa fakultas lain dan masyarakat umum. Selama tiga hari, lebih dari 100 peserta tercatat ikut serta.
“Di pra-event pertama ada 51 peserta, pra-event kedua 35, dan di main event ini sudah lebih dari 40 orang, bahkan masih terus bertambah,” ucap mahasiswa Ilmu Komunikasi USU itu.
Alia tak menampik adanya kendala saat pelaksanaan. Sebagian peserta tetap harus membuka ponsel karena keperluan kuliah daring.
“Kalau zoom atau komunikasi dengan dosen, tentu kami maklumi. Fokus kami adalah mengurangi penggunaan media sosial, game, dan aktivitas hiburan yang bikin kecanduan,” tuturnya.
Menariknya, kegiatan ini murni digagas sembilan mahasiswa yang menamakan diri kelompok Sadar Waktu. “Kami sadar, sebagai mahasiswa, seringkali sehari bisa sampai tujuh jam menatap layar. Maka dari itu kami ingin mengalihkan perhatian ke kegiatan nyata,” kata Alia.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia juga disebut memberikan hadiah kepada tiga peserta dengan durasi ‘tanpa layar’ terlama berupa voucher makanan.
“Minimal 30 menit saja sudah cukup untuk me-refresh diri, apalagi kalau bisa sampai dua jam. Harapan kami, setelah kegiatan ini, peserta sadar bahwa detox digital itu bukan cuma teori. Bisa dilakukan dengan hal sederhana, seperti membaca buku, crafting, atau ngobrol bareng teman,” tuturnya.
Baca Juga: Mobil Hemat Energi Karya Mahasiswa USU
Kegiatan ini menuai respon positif. Christina, mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, mengaku senang bisa mencoba aktivitas baru.
“Seru, jadi bisa nyobain ecobrick dan crafting gelang. Harapannya kegiatan seperti ini bisa terus ada, supaya teman-teman nggak terlalu fokus sama sosial media. Ternyata banyak kegiatan seru selain scroll HP,” ujar mahasiswa semester tujuh itu.
Sementara itu, Atila Adhitya Pratama, mahasiswa Psikologi semester 3, menilai kampanye ini penting untuk menyadarkan mahasiswa terhadap dampak buruk penggunaan gawai berlebihan.
“Saya cukup menikmati kegiatan ini. Kalau bisa, kegiatan seperti ini berlanjut agar orang-orang tidak terus-terusan menggunakan gadget,” katanya setelah mengikuti silent reading dan bermain ludo. (susan/hm24)