Saturday, June 14, 2025
home_banner_first
SUMUT

Tenaga Ahli BGN Targetkan Dapur MBG Tersebar di Seluruh Indonesia pada Akhir 2025

journalist-avatar-top
Jumat, 13 Juni 2025 11.42
tenaga_ahli_bgn_targetkan_dapur_mbg_tersebar_di_seluruh_indonesia_pada_akhir_2025

Ade Tias Maulana, Tenaga Ahli yang mewakili Direktorat BGN Pusat, dan Sihar Sitorus Anggota DPR RI. (f: asrul/mistar)

news_banner

Tapsel, MISTAR.ID

Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan seluruh Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia akan terbentuk dan beroperasi penuh paling lambat pada Desember 2025.

Hal tersebut disampaikan Ade Tias Maulana, Tenaga Ahli dari Direktorat Promosi dan Edukasi Deputi Promosi dan Kerjasama BGN, dalam kegiatan sosialisasi program MBG di Desa Kota Tua, Kecamatan Angkola Tano Tombangan, Kabupaten Tapsel, Kamis (13/6/2025).

Ade menjelaskan program MBG merupakan solusi strategis pemerintah dalam mengatasi stunting, dengan memberikan akses makanan bergizi secara gratis sejak usia dini, khususnya untuk anak-anak dan ibu hamil.

"Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran besar untuk program BGN sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan anak dan ibu hamil, terutama dalam upaya menekan angka stunting yang menjadi masalah nasional," katanya.

Ia menekankan keberadaan Dapur MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga turut menggerakkan ekonomi lokal. Program ini mengharuskan pengelola dapur menggunakan bahan pangan—terutama lauk pauk—yang dipasok langsung oleh petani setempat.

"Bahan pangan tidak boleh berasal dari produk kemasan luar. Meski begitu, saat ini petani lokal masih belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan harian dapur MBG yang bisa mencapai ribuan porsi. Maka dari itu, kelompok pengelola harus menjalin kerja sama lebih luas," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPR RI Komisi IX, Sihar PH Sitorus, menegaskan pembentukan BGN dan program MBG merupakan inisiatif langsung dari Presiden Republik Indonesia yang bertujuan mengurangi stunting secara signifikan.

"Program Makan Bergizi Gratis ini dirancang dengan kajian matang. Kita tahu stunting adalah kondisi keterlambatan pertumbuhan sejak dalam kandungan hingga usia 15 tahun, dan dapat berdampak hingga usia produktif seseorang di masa depan," ujarnya.

Menurutnya, upaya mencegah stunting harus dimulai sejak dini agar anak-anak Indonesia memiliki kualitas kesehatan dan kecerdasan yang optimal, sehingga siap bersaing dan berkontribusi di usia produktif. (asrul/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN