Tuesday, November 11, 2025
home_banner_first
SUMUT

Masinton Turunkan Angka Kemiskinan Tapteng dalam 7 Bulan Kepemimpinannya

Mistar.idJumat, 26 September 2025 17.35
JS
masinton_turunkan_angka_kemiskinan_tapteng_dalam_7_bulan_kepemimpinannya

Bupati Tapteng Masinton Pasaribu bersama Kepala BPS Tapteng, Akhirul Miswar ME Nasution. (foto:diskominfotapteng/mistar)

news_banner

Tapteng, MISTAR.ID

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Akhirul Miswar ME Nasution, menilai Bupati Masinton Pasaribu mampu menurunkan angka kemiskinan selama tujuh bulan kepemimpinannya.

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025, angka kemiskinan di Kabupaten Tapteng tercatat sebesar 11,03 persen. Angka ini turun dibandingkan Maret 2024 yang mencapai 11,80 persen.

Hal itu disampaikan Akhirul saat menemui Masinton di rumah dinasnya, Jumat (26/9/2025). Pertemuan tersebut bertujuan memperkuat koordinasi dan sinergi program kerja, khususnya terkait data statistik.

“Pendapatan garis kemiskinan di Tapteng tahun 2025 sebesar Rp546.223 per kapita per bulan, naik dari tahun 2024 yang berada di angka Rp527.227 per kapita per bulan,” ujarnya.

Akhirul menambahkan, pertumbuhan ekonomi Tapteng pada Triwulan II tahun 2025 secara year on year (y-o-y) mencapai 4,79 persen, meningkat dari 3,78 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sektor utama penyumbang pertumbuhan adalah pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Ia juga melaporkan bahwa BPS bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Tapteng sedang mengembangkan aplikasi Satu Data Indonesia (SDI) dan akan menggelar Forum Satu Data terkait hal tersebut.

“Tahun depan BPS juga akan melaksanakan Sensus Ekonomi 2026. Kami berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tapteng agar program ini berjalan sukses,” katanya.

Selain itu, pada Oktober 2025 mendatang BPS akan melaksanakan Rekonsiliasi Regional (Konreg) PDRB se-Pulau Sumatera.

Menanggapi hal itu, Bupati Masinton menegaskan pentingnya memperhatikan kawasan Pantai Barat Sumut.

“Selama ini penyuplai kemiskinan terbesar di Sumatera Utara (Sumut) berasal dari Pantai Barat. Karena itu orientasi pembangunan jangan hanya bertumpu di Pantai Timur, tetapi harus proporsional,” tegasnya.

Terkait Sensus Ekonomi 2026, Masinton mengajak BPS untuk berkolaborasi memberdayakan mitra kerja lapangan sebagai penginput data di desa-desa.

“Jika kita bisa berkolaborasi, hal ini akan membantu program kerja masing-masing,” ujarnya.

Masinton juga berharap setiap desa di Tapteng berbasis pada data statistik yang akurat dan transparan. Untuk itu, ia meminta BPS mendukung penuh pembinaan desa agar mampu menyajikan data yang berkualitas. (feliks/hm16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN