Karo, MISTAR.ID

Kasatgaswil Densus 88 AT Sumut Kombes Didik Novi Rahmanto mengatakan kelompok teror masih aktif merekrut anggota baru, terutama dari kalangan anak muda dan perempuan.

Kata Didik, aktivitas teror saat ini seolah tenang di permukaan, namun secara diam-diam masih banyak perekrutan.

Mereka memanfaatkan media sosial, berita hoaks, hingga game online untuk menarik simpatisannya.

“Pentingnya literasi digital agar masyarakat tidak mudah terpengaruh konten yang memecah belah bangsa,” ujar Didik.

Salah satu cara mencegah radikalisme melalui generasi muda yang lebih aktif menyebarkan konten moderat dan positif.

“Untuk itu, ia berharap para peserta sosialisasi pencegahan radikalisme bisa menjadi duta pencegahan di sekolah dan kampus masing-masing,” ucapnya.

Ciri-ciri pelaku teroris, lanjut Didik, tidak bisa diidentifikasi hanya dari penampilan luar. Contoh kasus Robial Muslim Nasution, pelaku bom Polrestabes Medan.

“Pelaku ini tidak bercadar, tidak bercelana cingkrang, tapi bisa dikenali dari pola sosialnya di masyarakat,” kata Didik.

Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Bahaya Radikalisme dan Terorisme ini dilaksanakan di Aula Van Hall, Jalan Samura, Kabupaten Tanah Karo, dihadiri 200 siswa, mahasiswa, serta 10 guru SMA/SMK se-Kabupaten Tanah Karo.

Pada kesempatan yang sama, hadir pula Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Kabid Wasnas dan Penanganan Konflik Kesbangpol Sumut Emir Mahbob Lubis, Ketua FKDM Sumut Zulkarnain, Kepala Kesbangpol Tanah Karo Tetap Ginting. (matius/hm20)