Wakil Ketua DPRD Soroti Kinerja Wali Kota Siantar: Terkesan Ngomong-ngomong Saja


Wakil Ketua DPRD Pematangsiantar Frengki Boy Saragih menyoroti kinerja Wali Kota, Wesly Silalahi. (f:jonatan/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Frengki Boy Saragih, menyoroti kinerja Wali Kota Wesly Silalahi yang dinilainya belum menunjukkan komitmen penuh dan tanggung jawab mendalam dalam memimpin daerah.
"Program kerja terkesan masih omon-omon atau ngomong-ngomong saja. Beliau masih kayak mau menunjukkan, ya dia sekarang wali kota. Masih mau menunjukkan itu saja," ujarnya, Sabtu (3/5/2025).
Frengki menegaskan, kunci utama tata kelola pemerintahan yang baik terletak pada pemimpin yang memiliki visi, semangat juang, serta keberanian untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Karena itu, ia menilai kepala daerah perlu memiliki wawasan, pengetahuan, dan kompetensi untuk memimpin dan mengarahkan unsur pimpinan di organisasi perangkat daerah (OPD).
Ia juga mendesak agar Sekretaris Daerah (Sekda) memahami betul program kerja wali kota, sehingga mampu menggerakkan aparatur sipil negara (ASN) lebih responsif dalam mencapai tujuan bersama, yaitu kemajuan Kota Siantar, Sapangambei Manoktok Hitei.
"Tapi untuk mendukung (program kerja) sampai saat ini, sepertinya wali kota belum mendapat orang (pejabat) yang tepat. Artinya orang-orang di sekitarnya pun belum mumpuni memberikan dukungan apa yang ada dibenak beliau (wali kota)," tuturnya.
Ia berpendapat selama enam bulan, Wesly masih berpedoman pada aturan dalam pergantian 'susunan pemain' atau pejabat di lingkup Pemko Pematangsiantar. Sementara para pimpinan OPD menunggu kebijakan. Bahkan pejabat enggan bekerja karena di benak mereka ada pertanyaan apakah masih dipakai atau tidak ke depannya.
"Ujuk-ujuk si pejabat nanti memberikan ide, masukan yang baik dan positif semisal. Setelah waktu 6 bulan itu, tau-taunya si pejabat lama enggak menjabat lagi di OPD itu. Kegamangan itu muncul, kita melihatnya seperti itu saat ini," katanya.
Frengki berharap Wesly segera mengambil langkah konkret, termasuk jika perlu mendapat pendampingan dari kalangan akademisi.
"Enggak pun harus dirombak unsur pimpinan OPD-nya, tapi dipastikan si pejabat bekerja sungguh-sungguh. Dan sebaliknya, kalau diperlukan untuk dirombak dalam mendukung kemajuan pembangunan," tuturnya.
Sebagai penutup, Frengki mengingatkan pentingnya manajemen SDM yang baik di pemerintahan.
"Satu perusahaan saja punya human resource department (HRD) yang bertanggung jawab mengelola SDM karyawannya masing-masing. Wali Kota Pematangsiantar sudah seharusnya menilai atau menguji anak buahnya melalui akademisi cerdas yang ia miliki. Kalau masih begini situasi sampai ke depannya, kemajuan Pematangsiantar ini sebatas lihat-melihatlah terus," ucap Frengki mengakhiri. (jonatan/hm17)