Monday, October 13, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Penelitian Penanganan Banjir Serbelawan Dijadwalkan Rampung Akhir Bulan

Mistar.idSenin, 13 Oktober 2025 19.50
journalist-avatar-top
HH
penelitian_penanganan_banjir_serbelawan_dijadwalkan_rampung_akhir_bulan

Plt Kepala BPBD Kabupaten Simalungu, Resman Saragih. (foto: istimewa/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Penelitian penanganan banjir di Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, dijadwalkan rampung pada akhir Oktober 2025.

Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun, Resman Saragih, menyusul banjir terbaru yang kembali merendam sedikitnya 120 rumah warga.

“Masih menunggu hasil kajian dari Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (LP USU). Dijadwalkan akhir bulan ini selesai,” ujar Resman, Senin (13/10/2025).

Resman menambahkan, anggaran untuk kegiatan penelitian ditanggung oleh pihak PTPN IV, mengingat kawasan terdampak berada di sekitar wilayah konsesi perusahaan.

“Pendanaannya dari PTPN IV. Jumlah pastinya saya belum tahu. Fokus penelitian mencakup penyebab banjir dan upaya penanggulangan jangka panjang,” katanya.

Penelitian tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi (rakor) terakhir antara warga terdampak, Forkopimda, dan Pemkab Simalungun yang digelar pada 10 April 2025 di Kantor Camat Tapian Dolok. Dalam rakor tersebut, warga menolak rapat lanjutan tanpa aksi nyata dan meminta solusi permanen segera diwujudkan.

Banjir Belum Usai, Warga Kembali Mengungsi

Warga Lingkungan IV, Jalan HAR Shihab, khususnya di kawasan Pasar Bawah Serbelawan, kembali dilanda banjir pada Sabtu malam dan Minggu, 12 Oktober 2025. Ketinggian air mencapai 3 meter pada puncaknya, dan meski sempat surut, banjir susulan kembali datang sehari kemudian dengan ketinggian 1,5 meter, merusak perabot rumah tangga warga.

“Sudah dua kali dalam sepekan ini kami kebanjiran. Yang pertama itu air sempat setinggi tiga meter. Baru surut sedikit, datang lagi banjir setinggi satu setengah meter,” ujar Aris Rangkuti, salah seorang warga terdampak, Senin (13/10/2025).

Aris menyebut kondisi ini bukan hal baru bagi warga Serbelawan. Banjir sudah menjadi 'agenda tahunan' yang tak kunjung terselesaikan meski berbagai keluhan telah disampaikan.

“Kami sudah capek jadi korban. Kami tidak butuh janji, kami butuh solusi. Harapan kami, sebelum masa jabatan bupati saat ini berakhir, masalah banjir ini harus tuntas,” ucapnya.

Ia juga membenarkan bahwa Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih, telah meninjau langsung lokasi banjir pada 12 Oktober 2025. Dalam kunjungannya, bupati menyampaikan bahwa tim ahli dari LP USU sedang bekerja meneliti dan merumuskan solusi penanganan banjir.

“Ya kami sabar, tapi sampai kapan? Ini harus segera dituntaskan. Jangan sampai nanti ganti bupati, masalahnya malah tak selesai-selesai,” tutur Aris. (hm24)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN