Agar Lebih Fokus Kerja, Mantan CEO Google Beri Saran Ini

Eric Schmidt. (Foto: Reuters/Lucy Nicholson)
Jakarta, MISTAR.ID
Mantan CEO Google, Eric Schmidt, menyarankan generasi muda untuk mematikan ponsel jika ingin lebih fokus dan tenang saat bekerja. Pernyataan tersebut disampaikan Schmidt dalam podcast Moonshots bersama Peter Diamandis, CEO Zero Gravity Corporation.
Menurut Schmidt, distraksi digital menjadi tantangan besar di era modern, terutama bagi anak muda yang hidup dalam lingkungan dengan notifikasi, iklan, dan berbagai fitur digital yang terus-menerus menuntut perhatian.
“Saya bekerja dengan banyak anak muda berusia 20-an dalam penelitian, dan penasaran bagaimana mereka bisa tetap fokus di tengah semua stimulasi ini?” ujar Schmidt, seperti lansir dari Kompas, Senin (28/7/2025).
Ia kemudian menjawab sendiri, “Saya bisa menjawabnya: mereka mematikan ponsel.”
Pria berusia 70 tahun itu menambahkan, berpikir secara mendalam menjadi sulit jika ponsel terus berbunyi atau bergetar. Ia menyebut model bisnis teknologi saat ini telah memonetisasi perhatian manusia, bertentangan dengan cara kerja alami otak.
“Kita telah mencoba memonetisasi semua waktu siaga Anda. Iklan, hiburan, langganan semuanya bersaing untuk perhatian Anda, dan itu sangat bertentangan dengan cara manusia berpikir,” kata Schmidt.
Ia juga menilai mematikan ponsel jauh lebih efektif dalam menciptakan ketenangan dibandingkan menggunakan aplikasi relaksasi. “Aplikasi-aplikasi yang seharusnya membantu Anda rileks? Matikan saja ponselnya. Itulah cara manusia rileks selama 70.000 tahun,” ucapnya.
Meski demikian, Schmidt mengakui teknologi tetap bisa dimanfaatkan secara positif asalkan digunakan secara bijak. Ia mencontohkan penggunaan asisten AI seperti Gemini untuk berdiskusi selama enam jam nonstop di dalam penerbangan, tanpa distraksi dari media sosial atau iklan.
Saran Schmidt didukung oleh hasil penelitian dari psikolog Gloria Mark yang menunjukkan rentang perhatian seseorang di depan layar komputer telah turun drastis. Pada 2021, fokus rata-rata orang hanya bertahan 47 detik, jauh berkurang dari 2,5 menit dua dekade sebelumnya.
Penurunan ini berdampak pada daya ingat yang lebih buruk, pemikiran yang terfragmentasi, dan peningkatan stres. Pelatih otak dan penulis buku Limitless, Jim Kwik, menyatakan penyebab utama bukan pada daya ingat, melainkan perhatian yang terus-menerus terganggu.
“Setiap dering, ping, dan notifikasi membuat kita terdistraksi,” kata Kwik. []
PREVIOUS ARTICLE
Motorola Edge 60 Pro Resmi Hadir di Indonesia