Medan, MISTAR.ID

Pendidikan tinggi diharapkan bisa hadir sebagai solusi konkret bagi persoalan masyarakat. Sehingga, tidak lagi sekadar menghasilkan lulusan.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I, Prof. Saiful Anwar Matondang mengatakan, ada 4 pilar utama yang menjadi arah baru dan mampu mendorong perguruan tinggi menjadi agen perubahan. Keempatnya adalah akses, mutu, relevansi, dan dampak.

Pilar akses mencakup pengelolaan dana pendidikan seperti KIP-Kuliah yang memastikan keterjangkauan pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat. Sementara mutu dipertegas dengan dorongan agar perguruan tinggi tidak hanya terakreditasi, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata.

Ia menegaskan, perguruan tinggi harus berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan sosial, ekologis dan ekonomi di wilayahnya masing-masing.

“Lebih dari 4.300 perguruan tinggi di Indonesia, kolaborasi yang kuat antara pemerintah, PTS, dan LLDikti sangat diperlukan dalam menjawab tantangan,” katanya kepada Mistar, Rabu (11/6/2025).

Pilar relevansi mendorong kurikulum dan proses pendidikan yang adaptif terhadap kebutuhan dunia kerja dan industri. Sementara itu, dampak menjadi tolak ukur akhir dari keberhasilan pendidikan tinggi adalah sejauh mana keilmuan dan inovasi dari kampus memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

“Menciptakan pendidikan tinggi yang lebih inklusif, berkualitas, relevan, dan berdampak bagi pembangunan nasional,” tuturnya. (susan/hm20)