160 Guru Sekolah Rakyat Mundur, Ini Langkah Mensos

Ilustrasi. Guru dan siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 2 Medan saat berada di ruang kelas. (Foto: Susan/Mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Sekitar 160 guru Sekolah Rakyat mengundurkan diri karena merasa lokasi penempatan kerja terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.
Hal ini diungkapkan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul baru-baru ini.
"Kira-kira 160-an guru, karena mereka merasa penempatannya itu jauh dari tempat tinggalnya," ujar Gus Ipul, dikutip dari Kompas.com, Senin (28/7/2025).
Ia menambahkan sistem rekrutmen guru dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) melalui mekanisme yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Meski banyak guru mengundurkan diri, Gus Ipul menegaskan pengganti mereka telah disiapkan tanpa mengganggu proses belajar mengajar. Para guru pengganti memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dan telah mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
"Ini sudah siap di belakangnya, ada guru-guru yang siap menggantikannya. Mereka telah mengikuti proses pendidikan dalam profesi guru," ucapnya.
Selain guru, Kementerian Sosial juga tengah melengkapi kebutuhan tenaga pendidikan lainnya di Sekolah Rakyat. Di antaranya adalah wali asrama, wali asuh, petugas keamanan (sekuriti), dan tenaga kebersihan.
"Baik itu guru, siswa, maupun tenaga pendidikan yang lain, ini semua terus kita lengkapkan," katanya.
Gus Ipul mengakui masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan Sekolah Rakyat. Namun secara keseluruhan, menurutnya program ini berjalan sesuai rencana.
"Jadi saya harus akui memang ada hal-hal yang harus kita perbaiki ke depan. Tapi secara umum, Alhamdulillah, semua sesuai jadwal," tuturnya. []
PREVIOUS ARTICLE
Beberapa Siswa Sekolah Rakyat Mundur karena 'Homesick'