Iga Swiatek Torehkan Sejarah dengan Double Bagel di Final Wimbledon 2025

Iga Swiatek yang mengukir sejarah di Final Wimbledon 2025. (foto:britannica/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Centre Court, All England Club, Sabtu (12/7/2025) menjadi saksi momen bersejarah: Iga Swiatek memenangi Final Wimbledon 2025 melawan Amanda Anisimova (AS) dengan skor 6-0, 6-0 hanya dalam 57 menit—prestasi yang belum pernah terjadi sejak dimulainya era Terbuka pada 1968.
Sorotan Utama Final: Dominasi dan Rekor
- Skor Akhir: 6-0, 6-0 untuk Swiatek
- Durasi: 57 menit
- Unforced Errors: Anisimova 35 (19/16), Swiatek 13
- Poin Return: Swiatek 71% (27/40), Anisimova 35% (12/34)
- Poin Servis Pertama Anisimova: 26% (5/19)
Momen Penentu:
Game ketiga set pertama berlangsung hampir 10 menit. Meski sempat unggul 40-15, Anisimova kalah karena double fault—membalikkan momentum dan menghancurkan kepercayaan dirinya.
Makna Sejarah Kemenangan
- Double Bagel Pertama di Final Wimbledon Era Terbuka: Swiatek menjadi petenis putri pertama sejak 1968 yang menutup final tanpa kehilangan satu gim pun.
- Bergabung dengan Klub Elite: Hanya Steffi Graf (Roland Garros 1988) yang pernah mencetak “double bagel” di final Grand Slam.
- Grand Slam Ke‑6: Gelar ini menambah koleksi Swiatek menjadi enam (4 Roland Garros, 1 AS Terbuka, 1 Wimbledon).
- Juara di Semua Permukaan: Dengan gelar rumput ini, ia lengkap menaklukkan tanah liat, hard court, dan rumput.
- Bagel ke-106: Set pertama adalah bagel ke-106 dalam karier turnya, ke-31 di Grand Slam.
Perjalanan Menuju Final
* Swiatek:
- Terkejut lolos final, mengingat riwayatnya yang biasa di rumput.
- Hanya kehilangan satu set (vs McNelly).
- Menghancurkan Bencic 6-2, 6-0 di semifinal.
- Kunci: latihan rumput lebih lama di Mallorca, perbaikan servis, dan mental yang stabil.
* Anisimova:
- Final Grand Slam pertama setelah jeda kesehatan mental 2023.
- Menumbangkan Sabalenka di semifinal epik tiga set.
- Kelelahan dan tekanan pengalaman Swiatek membuatnya kehabisan tenaga di final.
Momen Emosional dan Sportivitas
* Anisimova: Menangis dalam pidato apresiasi, memuji Swiatek, dan mengungkap rasa cinta pada ibunya:
“Ibu, terima kasih sudah terbang ke sini. Aku sangat mencintaimu.”
* Swiatek: Mengaku kemenangan terasa “surreal” dan berterima kasih pada tim, penonton, serta lawan:
“Selamat, Amanda. Aku berharap kita akan bermain lagi di masa depan.”
Kebangkitan Swiatek
- Setahun Tanpa Gelar: Setelah juara Roland Garros 2024, Swiatek puasa gelar dan turun ke peringkat 8 WTA.
- Kasus Kontaminasi TMZ: Diskors satu bulan pada November 2024 karena kontaminasi trimetazidine.
- Ganti Pelatih: Bekerja sama dengan Wim Fissette sejak akhir 2024, meningkatkan efektivitas servis (78% poin servis pertama di Wimbledon).
Baca Juga: Aryna Sabalenka ke Semifinal Wimbledon, Sorotan Tertuju pada Sang Pacar yang Tuai Kritikan
Pasca-Pertandingan dan Masa Depan
- Anisimova: Kini menembus 10 besar dunia (peringkat 7) sebagai inspirasional comeback story.
- Swiatek: Mengakhiri keraguan, siap kembali mendominasi tur WTA dengan kepercayaan diri penuh.
- Warisan Final: Terpahat sebagai final paling dominan di era modern, memperkuat reputasi Swiatek dan menunjukkan sportivitas tinggi Anisimova.
Wimbledon 2025 akan selalu dikenang sebagai saat “Ratu Tanah Liat” menaklukkan rumput dengan cara paling spektakuler di masa terbuka.
Artikel ini dikurasi dari berbagai sumber terpercaya dengan bantuan teknologi Artificial Intelligence (AI). (*)
PREVIOUS ARTICLE
Final Piala Dunia Antarklub 2025: Mengupas Tuntas Besaran Hadiah Uang yang Menggiurkan