Tuesday, October 21, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

110 WNI Kabur dari Perusahaan Scam Judi Online di Kamboja, Minta Bantuan Presiden untuk Pulang

Mistar.idSelasa, 21 Oktober 2025 13.12
journalist-avatar-top
BD
110_wni_kabur_dari_perusahaan_scam_judi_online_di_kamboja_minta_bantuan_presiden_untuk_pulang

Rizal (tengah baju hitam) bersama rekan-rekannya meminta bantuan pemerintah RI untuk kepulangan ke tanah air karena tidak ada biaya, usai kabur dari perusahaan scam judol di Kamboja. (foto: istimewa/mistar)

news_banner

Binjai, MISTAR.ID

Sebanyak 110 warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil kabur dari perusahaan scam perjudian online (judol) di Chrey Thum, Kamboja, kini terkatung-katung di Carantine Center Phnom Penh tanpa kepastian kapan bisa kembali ke Tanah Air. Mereka mengaku tak memiliki biaya pulang dan memohon bantuan dari Presiden RI Prabowo Subianto.

Kabar ini disampaikan Afrizal Fauzi Akbar alias Rizal, salah satu korban asal Jakarta Timur, kepada awak media, Selasa (21/10/2025).

Ia mengatakan mereka kini berada di bawah pengawasan pihak berwenang Kamboja setelah berhasil melarikan diri dari perusahaan yang mempekerjakan mereka secara ilegal dan memperlakukan mereka secara tidak manusiawi.

“Kami sudah tiga hari berada di Carantine Center di Phnom Penh. Total ada 110 orang. Kami semua kabur karena sudah tidak tahan disiksa dan ditekan jika tidak mencapai target kerja,” ujar Rizal.

Informasi awal diperoleh dari Mories, warga Kota Binjai yang merupakan adik dari mantan pekerja di Kamboja, Chikal Ramadan. Ia menghubungi wartawan dan menyebut ratusan pekerja termasuk sepupunya ikut kabur dan kini dalam kondisi memprihatinkan.

“Mereka kabur karena sudah tidak tahan. Tapi setelah diamankan, mereka kesulitan mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) karena harus keluar dari karantina dan tidak punya biaya sama sekali,” kata Mories.

Rizal menjelaskan, perusahaan tempat mereka bekerja di Kamboja merupakan perusahaan scam berkedok bisnis digital, namun sebenarnya adalah jaringan perjudian online ilegal. Selama bekerja, mereka tidak digaji, bahkan beberapa dari mereka mengalami penyiksaan fisik dan psikis.

“Sudah ada teman kami yang bunuh diri karena tekanan di tempat kerja. Kami akhirnya nekat kabur ramai-ramai dan diselamatkan oleh polisi Kamboja,” ucap Rizal.

Kini, setelah berhasil melarikan diri, mereka menghadapi masalah baru, bagaimana cara kembali ke Indonesia. Mereka berharap bisa mencari pekerjaan sementara di Kamboja agar dapat mengumpulkan ongkos pulang. Namun, bila memungkinkan mereka memohon agar pemerintah RI membantu kepulangan secara cuma-cuma.

“Kami sangat berharap Presiden Prabowo dan pemerintah berkenan membantu kami pulang ke Indonesia. Kami tidak punya uang, dan keluarga kami di kampung pun tidak bisa membantu,” ucap Rizal dalam sebuah video yang kini viral di media sosial.

Video Viral, Seruan Tolong Menggema

Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak ratusan WNI dalam kondisi lemah dan kelelahan, berdiri bersama di halaman karantina sambil memohon pertolongan. Mereka mengenakan pakaian sederhana, sebagian tanpa alas kaki, dan menyampaikan permohonan secara langsung kepada Presiden RI.

“Kami hanya ingin pulang. Kami tidak minta macam-macam. Tolong bantu kami kembali ke rumah,” ujar salah satu WNI dalam video. (hm24)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN