Pematangsiantar, MISTAR.ID

Laga panas lanjutan Liga 1 2025/2026 antara Dewa United dan Persebaya Surabaya di Banten International Stadium (BIS) , Jumat (26/9/2025) malam WIB, berakhir dramatis dengan skor 1-1. Pertandingan ini sketsa kartu merah dan penalti gol di menit akhir yang membuat ketegangan memuncak hingga peluit panjang berbunyi.

Jalannya Pertandingan

Babak Pertama : Sejak awal laga, Dewa United dan Persebaya tampil agresif. Pada menit ke-38, Persebaya harus kehilangan satu pemain setelah gelandang mereka bernomor punggung 91, Dejan Tumbas, diganjar kartu merah akibat pelanggaran keras. Bajul Ijo pun terpaksa bermain dengan 10 pemain hingga akhir laga.

Menjelang turun minum, peran pemain bertahan Dewa United Wahyu Prasetyo yang menerima kartu kuning pada menit ke-45 akibat pelanggaran terhadap pemain Persebaya. Skor tetap imbang 0-0 hingga jeda.

Babak Kedua : Unggul jumlah pemain dimanfaatkan Dewa United untuk meningkatkan intensitas serangan. Pada menit ke-70, penyerang Septian Bagaskara sukses mencetak gol pembuka berkat umpan matang dari B. Fatari. Skor berubah 1-0 untuk Dewa United.

Drama terjadi di menit tambahan waktu. Pada menit ke-90+13, Persebaya mendapat hadiah penalti usai pelanggaran di kotak terlarang. Bruno Moreira Soares yang menjadi eksekutor berhasil mencatatkan prestasi yang baik dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol ini memastikan Bajul Ijo pulang dengan satu poin meski bermain dengan 10 pemain.

Sorotan Unggulan

- Kartu Merah Dejan Tumbas: Mengubah pertandingan dan memaksa Persebaya bermain defensif.

- Gol Septian Bagaskara: Menjadi bukti keampuhan lini serang Dewa United.

- Penalti Menit 90+13: Aksi Bruno Moreira Soares membuat Persebaya selamat dari kekalahan dramatis.

- Pertahanan Solid: Meski unggul jumlah pemain, Dewa United gagal menjaga keunggulan karena rapuh di menit krusial.

Analisis Singkat

Pertandingan ini menunjukkan mentalitas kuat Persebaya yang tetap mampu menekan meski bermain dengan 10 orang.

Dewa United terlihat dominan, namun kegagalan mempertahankan keunggulan di menit-menit akhir menjadi catatan penting bagi tim asuhan pelatih mereka. (*)