Monday, June 16, 2025
home_banner_first
OLAHRAGA

54 Fighter Bertarung di Asahan Fight

journalist-avatar-top
Senin, 16 Juni 2025 11.49
54_fighter_bertarung_di_asahan_fight

Sejumlah penonton menyaksikan pertandingan Asahan fight. (f:ist/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Sedikitnya 54 Fighter bertarung dalam 27 partai pertandingan pada gelaran Asahan Fight di Gedung Serbaguna Kisaran, Minggu (15/6/2025). Animo ribuan penonton memadati arena pertandingan untuk menyaksikan laga-laga sengit dari para petarung muda berbakat.

Event ini diinisiasi Frans Hutajulu, seorang atlet tinju profesional asal Kisaran yang sudah menorehkan banyak prestasi nasional, termasuk berlaga di Holywings Sport Show (HSS) yang bergengsi.

Frans menjelaskan lahirnya Asahan Fight berangkat dari keprihatinannya terhadap maraknya perkelahian jalanan dan tawuran antar kelompok remaja yang meresahkan masyarakat.

"Keinginan kami ingin menyediakan ruang bertarung yang sehat dan legal, tempat di mana anak-anak muda bisa unjuk kemampuan secara sportif dan terarah. Bukan hanya sebagai sarana olahraga, tapi juga hiburan positif bagi masyarakat Asahan," ujar Frans kepada wartawan, Senin (16/6/2025).

Asahan Fight bukan sekadar event pertarungan fisik, tetapi juga membawa misi sosial dan edukatif. Para peserta yang rata-rata berasal dari kalangan remaja hingga dewasa muda, diberikan pemahaman mengenai pentingnya sportifitas, disiplin, serta tata cara bertanding yang sesuai regulasi.

Event ini pun menarik perhatian luas dari para pegiat olahraga bela diri. Tak hanya diikuti petarung dari Kabupaten Asahan dan sekitarnya, peserta datang dari berbagai kota dan provinsi.

"Pendaftaran kita buka secara online, dan responsnya luar biasa. Ada peserta dari Riau, bahkan dari Jakarta juga ikut ambil bagian. Ini menunjukkan bahwa Asahan Fight memiliki daya tarik besar di kalangan fighter muda," tutur Frans.

Partai demi partai berlangsung seru dan penuh semangat. Penonton pun terlihat antusias mengikuti jalannya pertandingan, mulai dari kategori amatir hingga profesional. Para fighter menunjukkan keahlian mereka dalam bela diri dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai fair play.

Melihat antusiasme yang tinggi dari peserta maupun masyarakat, Frans berharap agar Asahan Fight bisa menjadi event rutin tahunan dan mendapatkan dukungan lebih luas, baik dari pemerintah daerah, KONI, maupun pihak sponsor.

"Kami ingin menjadikan Asahan sebagai salah satu pusat lahirnya fighter-fighter berbakat di Sumatera Utara. Jika kegiatan ini bisa digelar rutin, tentu akan menjadi wadah positif bagi anak muda untuk mengembangkan diri dan menjauh dari hal-hal negatif," ujarnya.

Dia berharap kegiatan ini dapat menjadi pemicu tumbuhnya komunitas bela diri di Asahan, sekaligus menghidupkan kembali gairah olahraga tinju dan pertarungan di tengah masyarakat, yang belakangan mulai redup.

Melalui Asahan Fight, Frans dan timnya ingin menunjukkan olahraga pertarungan bukan sekadar adu fisik, tetapi juga media pendidikan karakter. Disiplin, keberanian, dan rasa hormat terhadap lawan menjadi nilai-nilai utama yang ditanamkan dalam event ini. (Perdana/hm18)

REPORTER: