Newsroom: Roti Kacang Legendaris Tebing Tinggi Tergerus Arus Jalan Tol

Newsroom: Roti Kacang Legendaris Tebing Tinggi Tergerus Arus Jalan Tol
Newsroom: Roti Kacang Legendaris Tebing Tinggi Tergerus Arus Jalan Tol
Tebing Tinggi, MISTAR.ID
Dulu, setiap bus dan mobil yang melintas Tebing Tinggi pasti berhenti. Hanya untuk satu tujuan: membawa pulang oleh-oleh Roti Kacang Reja Beo. Lembut, manis, dan jadi buah tangan wisatawan. Tapi sejak jalan tol beroperasi, suasana itu drastis berubah.
Di sebuah rumah produksi di Jalan Abdul Hamid, Imran bersama 30 karyawannya setiap hari membuat roti kacang tanpa bahan pengawet, yang mampu bertahan hingga 14 hari. Usaha ini lahir dari dapur rumah tahun 2008, dengan nama yang diambil dari putra keduanya dan ikon burung beo, simbol kota ini.
Kini, omzetnya turun hingga 40 persen. Jalan tol Medan–Pematang Siantar dan Medan–Kisaran membuat arus pembeli bergeser. Bahan baku naik, tapi harga tetap Rp28.000 per kotak — demi pelanggan setia.
Roti ini masih bisa ditemukan di Pematang Siantar, Sidamanik, Simalungun, hingga Tarutung. Bagi Imran, setiap kotak bukan sekadar kue — tapi cerita tentang rasa dan kebanggaan kota.
Meski optimis, ia berharap ada solusi nyata dari pemerintah, agar UMKM seperti dirinya tetap hidup di tengah derasnya arus perubahan. (Damanik/hm21).