Monday, September 22, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Viral Anggota DPRD Gorontalo Diduga Mabuk di Bandara, BK DPRD Ungkap Fakta Sebenarnya

Senin, 22 September 2025 13.34
viral_anggota_dprd_gorontalo_diduga_mabuk_di_bandara_bk_dprd_ungkap_fakta_sebenarnya

Ketua BK DPRD Gorontalo Fikran Salilama saat konferensi pers, Jumat malam (19/9/2025) [Suara.com/Gopos.id]

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Publik Gorontalo tengah digegerkan dengan viralnya video seorang anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu (WM), yang diduga mabuk saat berada di Bandara Djalaluddin. Peristiwa tersebut membuat pihak bandara dan DPRD setempat akhirnya buka suara.

Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo, Joko Harjani, menegaskan bahwa pada hari keberangkatan WM, tepatnya 3 Juni 2025, petugas tidak menemukan tanda-tanda berbahaya.

“Berdasarkan temuan petugas saat itu, tidak ada potensi yang mengganggu keselamatan penerbangan. Kami juga tidak menemukan orang dalam kondisi mabuk,” ujar Joko, Minggu (21/9/2025).

Ia menjelaskan, bandara memiliki prosedur ketat dalam menindak penumpang yang dicurigai mabuk. Jika terlihat jalan sempoyongan, gelagat mencurigakan, atau tercium bau alkohol, maka petugas bisa langsung melarang penumpang naik pesawat.

Namun, pernyataan berbeda datang dari Badan Kehormatan (BK) DPRD Gorontalo. Ketua BK, Fikran Salilama, saat konferensi pers pada Jumat (19/9/2025), menyebut hasil klarifikasi menunjukkan bahwa WM memang dalam kondisi mabuk ketika melakukan perjalanan dinas bersama seorang wanita.

“Yang bersangkutan sebelumnya sempat minum minuman keras pada malam hari. Hingga keesokan harinya, saat keberangkatan, ia masih belum sadar penuh,” jelas Fikran.

Dalam kondisi tersebut, WM diduga sempat melontarkan pernyataan kontroversial soal “menghabiskan uang negara untuk perjalanan dinas ke Makassar” yang terekam dalam video viral.

BK DPRD menegaskan bahwa informasi ini awalnya bersifat internal. Namun, demi transparansi publik, klarifikasi resmi akhirnya disampaikan. “Yang bersangkutan juga sudah menyetujui sebelum kami mengumumkan ke media,” tambah Fikran.

Kasus ini kini menjadi sorotan publik Gorontalo. Masyarakat menanti langkah tegas dari DPRD maupun pihak berwenang terkait dugaan pelanggaran etika yang mencoreng nama lembaga wakil rakyat.(suarasulse.id)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN