Friday, November 7, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Dugaan Bullying di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta, DPR Desak Polisi Usut Tuntas

Mistar.idJumat, 7 November 2025 21.05
journalist-avatar-top
dugaan_bullying_di_balik_ledakan_sman_72_jakarta_dpr_desak_polisi_usut_tuntas

Suasana para korban ledakan di SMAN 72 dirawat (Foto: Detik)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, termasuk dugaan adanya perundungan (bullying) yang mungkin menjadi pemicu peristiwa tersebut.

“Ini bukan hanya soal ledakan atau kekerasan fisik, tetapi bisa menjadi cerminan persoalan sosial dan psikologis yang lebih dalam di dunia pendidikan kita,” kata Lalu Hadrian dalam keterangan resminya, Jumat (7/11/2025).

Menurut politikus PKB itu, indikasi bullying harus menjadi perhatian serius aparat penegak hukum. Ia meminta penyelidikan dilakukan menyeluruh untuk mengungkap motif, latar belakang pelaku, dan kondisi lingkungan sekolah.

“Polisi harus mengungkap motif dan latar belakang kejadian ini secara menyeluruh, termasuk jika pelaku merupakan korban perundungan. Hal ini harus menjadi perhatian serius semua pihak,” tegasnya.

Lalu menilai, perundungan di sekolah sudah menjadi masalah nasional yang perlu penanganan lintas sektor. Ia menekankan bahwa penyelesaian masalah tersebut tidak bisa hanya melalui langkah hukum, tetapi juga melibatkan Kementerian Pendidikan, pemerintah daerah, guru, psikolog, dan orang tua.

“Semua pihak harus turun tangan. Pencegahan bullying tidak bisa dibebankan hanya kepada sekolah. Harus ada sistem deteksi dini, pendidikan karakter yang kuat, dan layanan konseling yang efektif,” ujarnya.

Sebagai pimpinan Komisi X DPR RI, Lalu memastikan pihaknya akan memantau langsung perkembangan kasus dan mendorong evaluasi terhadap sistem keamanan sekolah. “Kami akan berkoordinasi dengan Kemendikdasmen agar kasus seperti ini tidak terulang. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua siswa,” tambahnya.

Sebelumnya, seorang siswa SMAN 72 Jakarta berinisial Z menyebut terduga pelaku diduga sering menyendiri dan mengalami tekanan mental. “Katanya dia suka menyendiri, sering buat gambar-gambar tentang darah dan tembak-tembakan,” ujar Z.

Terduga pelaku ditemukan tergeletak di belakang sekolah pasca-ledakan, dengan benda yang diduga bom rakitan berada di dekatnya. Ledakan terjadi saat pelaksanaan salat Jumat di masjid sekolah pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.

Meski tidak ada korban jiwa, puluhan siswa mengalami luka-luka dan dirawat di beberapa rumah sakit. Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, menyatakan penyelidikan masih berlangsung. “Kasus ini sedang kami dalami. Nanti hasilnya akan kami sampaikan,” ujarnya.(hm17)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN