Pematangsiantar, MISTAR.ID

Mantan agen Badan Intelijen Negara (BIN), Sri Radjasa Candra, menilai ada sosok penting yang menjadi dalang di balik gelombang demonstrasi yang belakangan mengguncang Indonesia. Ia menyebut, sejumlah pihak berkepentingan memanfaatkan momentum ini untuk menciptakan kekacauan politik.

Menurut Sri Radjasa, salah satu nama yang disebut adalah Riza Chalid, buronan kasus korupsi migas Pertamina. Ia mengungkap, Riza diduga memiliki dendam politik terhadap Presiden Prabowo Subianto sehingga mencoba memanfaatkan situasi untuk membalas sakit hati.

“Informasi yang saya peroleh, kondisi ini tidak lepas dari sakit hati para koruptor yang masih berstatus buronan. Mereka menginginkan negeri ini chaos,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

Sri Radjasa menambahkan, meski Riza Chalid disebut-sebut sebagai penyandang dana, kendali lapangan disebut dipegang oleh kelompok lain yang ia sebut sebagai “Geng Solo”. Narasi demonstrasi pun dinilai mengalami pergeseran. Semula, aksi menyerukan pemakzulan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, namun kemudian berganti menjadi isu pembubaran DPR.

Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa penyelidikan terhadap dugaan keterlibatan Riza Chalid akan dilakukan secara profesional. Polri, kata dia, tidak akan terbawa opini publik atau asumsi yang belum terbukti.

“Polri beroperasi berdasarkan bukti, bukan opini. Kami sedang mengumpulkan fakta di lapangan untuk mengetahui siapa saja yang berperan dalam pendanaan dan mobilisasi massa,” ujar Kapolri.

Penyelidikan akan menyasar semua pihak, mulai dari pelaksana lapangan hingga pemberi dana. Beberapa orang telah ditangkap saat aksi yang berakhir ricuh, meski keterkaitan langsung dengan Riza Chalid belum dapat dipastikan.

Sementara itu, Kejaksaan Agung memastikan status buronan Riza Chalid masih berlaku. Keberadaannya sempat terdeteksi di Malaysia, namun hingga kini tidak diketahui pasti. Kasus dugaan korupsi minyak mentah Pertamina yang melibatkannya diperkirakan merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah.

Sejumlah aset mewah milik Riza telah disita, termasuk rumah di kawasan Rancamaya, Bogor, berikut beberapa bidang tanah yang diduga berasal dari hasil korupsi.

Publik kini menunggu perkembangan penyelidikan: apakah benar Riza Chalid berperan sebagai pendana aksi demonstrasi, ataukah isu tersebut hanya sebatas spekulasi politik yang belum terbukti.(*)