Prof. Iskandar: Demo Mahasiswa dan Pelajar Wujud Ketidakpuasan Publik

Mahasiswa dan masyarakat unjuk rasa menuntut kebijakan pemerintah pro rakyat (Foto: Dokumen/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Gelombang demonstrasi dan kerusuhan yang melibatkan mahasiswa serta pelajar belakangan ini dinilai sebagai refleksi ketidakpuasan mendalam masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.
Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, menegaskan protes tersebut muncul akibat ketidakselarasan antara kebijakan publik dan realitas sosial yang dihadapi rakyat.
Ia menyoroti kebijakan seperti kenaikan tunjangan DPR, kenaikan PBB, hingga pernyataan tentang guru di tengah kesulitan ekonomi rakyat yang memicu kemarahan generasi muda. Kondisi ini, katanya, membuat mahasiswa dan pelajar semakin sadar pentingnya partisipasi dalam demokrasi.
Menurutnya, banyak mahasiswa merasa suara mereka tidak diakomodasi dalam pengambilan keputusan. Ketidakadilan distribusi sumber daya publik memperkuat rasa frustrasi di kalangan masyarakat.
Meski begitu, Prof. Iskandar mengingatkan mahasiswa dan pelajar tetap harus bertindak bijak.
“Namun, mereka juga harus well-informed dalam menyikapi situasi ini dengan bijak. Memahami bahwa tindakan mereka tidak hanya berpengaruh pada diri sendiri, tetapi juga pada masyarakat secara luas,” kata Prof. Iskandar kepada Mistar, Kamis (4/9/2025).
Prof. Iskandar menekankan empat hal penting yang perlu diperhatikan mahasiswa dan pelajar dalam menyuarakan aspirasi:
- Memahami isu melalui riset dan diskusi agar pendapat berbasis data.
- Melakukan dialog dengan pihak berwenang untuk solusi bersama.
- Menjaga etika dan menghindari kekerasan demi citra gerakan damai.
- Menggandeng organisasi masyarakat dan komunitas lokal untuk memperkuat suara kolektif.
Ia menilai demonstrasi mahasiswa dan pelajar sebenarnya menunjukkan meningkatnya literasi politik dan kepedulian sosial.
“Namun, keterlibatan mereka harus dilandasi pengetahuan, strategi aman dan etika berdemokrasi,” ujar Guru Besar FISIP USU itu.
Sebagai penutup, ia berharap semua pihak turut membimbing generasi muda agar aspirasi mereka tersampaikan secara konstruktif.
“Sebagai dosen saya berharap, peran bersama kita sebagai masyarakat adalah membimbing mereka agar aspirasi disampaikan secara efektif, konstruktif, dan aman, tanpa mengorbankan pendidikan dan keselamatan mereka,” katanya lagi.(Susan/hm17)