Puluhan Sampan Nelayan di Sergai Rusak Dihantam Badai, Kerugian Capai Rp160 Juta


Sampan milik nelayan tradisional mengalami rusak setelah dihantam badai dan ombak besar. (foto: damanik/mistar)
Sergai, MISTAR.ID
Puluhan sampan milik nelayan tradisional di Desa Bogak Besar, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) rusak berat setelah diterjang badai dan ombak besar yang melanda kawasan pesisir, Rabu (22/10/2025) dini hari. Total kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai sekitar Rp160 juta.
Ilham, 67 tahun, nelayan asal Dusun II Desa Bogak Besar, mengatakan badai datang saat dini hari, tak lama setelah ia menambatkan sampannya di tepi pantai usai melaut.
“Menjelang subuh saya dapat kabar kalau sampan saya rusak. Waktu dicek ke pantai, ternyata benar, sampan sudah tertimbun pasir dan mesinnya rusak berat, tidak bisa dipakai lagi. Kerugian saya sekitar Rp7 juta,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).
Hal serupa juga dialami Jefri Marpaung, 53 tahun, dan Amansyah, 67 tahun, dua nelayan lainnya yang turut kehilangan peralatan melaut. Kerugian keduanya ditaksir mencapai masing-masing Rp3 juta dan Rp5 juta.
Ketua Kelompok Nelayan Tunas Baru, Sabaruddin, menjelaskan musibah tersebut tidak hanya menimpa kelompoknya, tetapi juga kelompok Paripurna dan Cahaya Baru.
“Total ada sekitar 70 sampan nelayan di desa ini, dan 30 di antaranya rusak. Dari jumlah itu, tujuh sampan mengalami kerusakan parah. Estimasi kerugian keseluruhan mencapai Rp160 juta,” ucapnya.
Menurutnya, badai disertai angin kencang menyebabkan gelombang tinggi yang menjangkau hingga 30 meter ke daratan, menghantam perahu-perahu yang telah ditambatkan di tepi pantai.
Plt Kepala BPBD Sergai, Abdul Rahman Purba, membenarkan adanya laporan kerusakan perahu akibat badai.
“Kami sudah menerima laporan resmi terkait puluhan sampan nelayan yang rusak di Kecamatan Teluk Mengkudu dan Tanjung Beringin. Tim saat ini sedang melakukan pendataan dan koordinasi untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya,” tuturnya. (hm24)