Profil Selebgram Arnold Putra yang mendapatkan Amnesti dari Myammar

Selebgram Arnold Putra (tengah). (Foto: Instagram @arnoldputra)
Jakarta, MISTAR.ID
Selebgram Arnold Putra, telah dipulangkan ke Indonesia usai mendapatkan amnesti dari Pemerintah Myanmar. Sebelumnya, ia ditangkap pada 20 Desember 2024 karena diduga masuk secara ilegal ke wilayah Myanmar dan melakukan kontak dengan kelompok bersenjata yang termasuk organisasi terlarang.
Kementerian Luar Negeri RI melalui KBRI Yangon telah melakukan berbagai upaya perlindungan sejak awal penangkapan.
"Sejak awal penangkapan, KBRI Yangon telah melakukan berbagai upaya perlindungan, termasuk mengirimkan nota diplomatik, melakukan akses kekonsuleran dan pendampingan langsung saat pemeriksaan," ujar Juru Bicara Kemlu, Yudha, dalam keterangan resmi pada Selasa 1 Juli 2025, seperti dikutip dari Suara.com, Selasa (22/7/2025).
Arnold Putra didakwa melanggar tiga aturan hukum Myanmar, yakni Undang-Undang Anti-Terorisme, Undang-Undang Keimigrasian 1947, dan Section 17(2) Unlawful Associations Act. Ia sempat divonis tujuh tahun penjara sebelum akhirnya mendapatkan amnesti dari State Administration Council Myanmar melalui jalur diplomasi.
Amnesti terhadap AP diberikan setelah nota diplomatik resmi dikirimkan oleh Kemlu RI pada 16 Juli 2025. Proses deportasi dilakukan pada 19 Juli 2025, dan Arnold tiba kembali di Indonesia pada 21 Juli 2025.
Baca Juga: Amnesti dari Myanmar, Kemhan: Selebgram Arnold Putra Diingatkan Bijak saat di Negara Lain
Arnold Putra dikenal sebagai selebgram dan desainer kontroversial. Namanya pertama kali menjadi sorotan pada 2016 setelah diketahui menjual tas tangan yang diklaim dibuat dari tulang belakang manusia seharga US$5.000.
Produk tersebut dipasarkan di platform mode alternatif dan diunggah melalui akun Instagram pribadinya.
Selain itu, ia juga disebut pernah bertunangan dengan Ariel Brasali, putri pengusaha properti Budi Brasali, dan tinggal di Singapura. Arnold dikenal gemar menjelajah daerah-daerah terpencil dan sempat mengunggah pertemuannya dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) di Filipina.
Namanya juga menjadi kontroversi saat tampil mengenakan pakaian mirip seragam ormas Pemuda Pancasila dalam ajang Paris Fashion Week. Pada Februari 2022, ia kembali mencuat setelah otoritas Brasil menyebut ada seorang desainer Indonesia yang diduga memesan organ tubuh manusia dari laboratorium sebuah universitas di Amazonas, Brasil, untuk dikirim ke Singapura.
Kini, usai pemulangannya, Kementerian Pertahanan RI dan Kemlu mengimbau Arnold untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam bersikap, terutama saat berada di negara-negara yang tengah mengalami konflik. Pemerintah berharap peristiwa serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. []