Tuesday, July 22, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Blackmores Digugat Warga Australia karena Diduga Sebabkan Kerusakan Saraf

journalist-avatar-top
Selasa, 22 Juli 2025 08.56
blackmores_digugat_warga_australia_karena_diduga_sebabkan_kerusakan_saraf

Blackmores. (Foto: Dok Blackmores Indonesia/Mistar)

news_banner

Canberra, MISTAR.ID

Perusahaan suplemen ternama asal Australia, Blackmores, tdigugat oleh konsumen yang mengaku mengalami gangguan saraf akibat mengonsumsi produknya.

Gugatan ini dipicu oleh dugaan kandungan vitamin B6 dalam produk Blackmores yang melebihi batas aman dan dianggap menjadi pemicu masalah kesehatan serius.

Salah satu penggugat utama, Dominic Noonan-O'Keeffe, mulai mengonsumsi dua produk Blackmores—Super Magnesium+ dan Ashwagandha+—pada Mei 2023. Tujuannya adalah menjaga stamina jelang kelahiran anak pertamanya.

Namun, tanpa disadarinya, kedua suplemen tersebut ternyata mengandung kadar vitamin B6 yang diklaim mencapai 29 kali lipat dari batas asupan harian yang direkomendasikan.

Tiga bulan kemudian, Dominic mulai merasakan gejala tak biasa seperti kelelahan ekstrem, nyeri saraf, kejang otot, gangguan penglihatan, hingga kesulitan berjalan.

Setelah pemeriksaan medis, ia didiagnosis mengalami neuropati atau kerusakan saraf, yang diduga kuat disebabkan oleh akumulasi vitamin B6 dari suplemen yang dikonsumsinya. Meski menghentikan pemakaian pada Februari 2024, gejala kerusakan saraf yang dialaminya belum juga mereda.

Firma hukum Polaris Lawyers, yang mewakili Dominic dan sejumlah konsumen lainnya, kini tengah menyelidiki lebih lanjut dugaan dampak jangka panjang konsumsi vitamin B6 dalam dosis tinggi.

Mereka menilai lemahnya pengawasan terhadap kandungan suplemen yang dijual bebas, terutama yang melebihi ambang aman vitamin B6.

“Banyak produk di rak apotek mengandung dosis B6 yang berpotensi toksik. Ini sangat mengkhawatirkan,” kata Polaris dalam pernyataan resminya.

Gugatan ini menuntut pertanggungjawaban produsen, transparansi dalam pelabelan produk, dan perubahan regulasi agar suplemen dengan kandungan tinggi vitamin B6 tidak sembarangan beredar di pasaran.

Polaris juga menyebut bahwa Dominic bukan satu-satunya korban, dan potensi kasus serupa bisa terjadi pada ratusan konsumen lainnya.

Respons Blackmores

Menanggapi tudingan tersebut, pihak Blackmores menyatakan bahwa seluruh produknya dikembangkan sesuai standar dari Therapeutic Goods Administration (TGA), lembaga regulasi obat dan suplemen di Australia. Mereka menegaskan komitmennya terhadap kualitas dan keamanan produk.

"Semua produk kami mematuhi batas maksimum harian dan dilengkapi dengan peringatan sesuai peraturan," ujar juru bicara Blackmores.

Perusahaan juga menyatakan sedang meninjau keputusan sementara dari TGA dan siap mematuhi keputusan akhir, termasuk jika harus mengubah status distribusi produk mereka dari bebas dijual menjadi hanya bisa diperoleh melalui resep atau apoteker.[]

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN