Mayat Tanpa Kelamin di Sungai Aek Bolon Karo Diduga Korban Pembunuhan

Tim mengevakuasi mayat yang mengapung di Aek Bolon. (foto: Koramil 02/Tanah Karo)
Karo, MISTAR.ID
Penemuan potongan tubuh manusia dari bagian pinggul hingga ke bawah tanpa alat kelamin di Sungai Aek Bolon, Dusun Aek Hutang, Desa Pangambatan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Minggu (20/7/2025), menggemparkan warga. Potongan tubuh yang ditemukan dalam kondisi rusak itu menimbulkan dugaan kuat adanya tindak pidana pembunuhan.
Hingga Selasa (22/7/2025), polisi belum dapat memastikan jenis kelamin dari potongan tubuh tersebut, karena alat kelamin tidak ditemukan dan bagian kaki sudah hancur.
"Bagian tubuh yang ditemukan hanya dari pinggul ke bawah. Alat kelamin tidak ada, kaki juga rusak parah. Diduga korban berusia sekitar 40 tahun dengan tinggi sekitar 160 cm," ujar Kanit Reskrim Polsek Tigapanah, Ipda Rikardo Situmeang, mewakili Kapolsek AKP Dedi Ginting.
Rikardo juga mengungkapkan adanya indikasi pembunuhan dari kondisi tubuh korban. Kaki kiri korban terikat tali tambang—jenis tali yang biasa digunakan untuk panjat tebing atau mendaki gunung.
"Kondisi ini menimbulkan dugaan kuat bahwa korban sengaja dibuang. Apalagi lokasi penemuan di pinggir sungai yang tertutup akar-akar pohon," katanya.
Disebutkan juga, selama sebulan terakhir Sungai Aek Bolon mengalami penurunan debit air akibat musim kemarau, sehingga bagian tubuh yang tersangkut di akar kayu tersebut baru terlihat.
Setelah berhasil dievakuasi Senin (21/7/2025) sekitar pukul 18.00 WIB, potongan tubuh sempat dibawa ke RSU Kabanjahe, lalu dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Sumut di Medan untuk dilakukan autopsi.
"Autopsi akan dilakukan selama dua hari. Namun kemungkinan besar korban sulit dikenali karena kondisi tubuh rusak. Bahkan pengambilan sampel dari kuku belum tentu bisa digunakan untuk identifikasi," ucapnya.
Jika proses identifikasi gagal dan tidak ada pihak keluarga yang mengklaim, maka potongan tubuh tersebut akan dimakamkan di Medan.
Kronologi Penemuan
Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pencari ikan, Minggu (20/7/2025). Temuan itu kemudian dilaporkan kepada warga setempat dan diteruskan ke aparat keamanan.
Dua warga, Jaruslam Pintu Batu, 62 tahun, dan Dion Simanjorang, 25 tahun, mendatangi lokasi untuk memastikan kabar tersebut. Setelah itu, mereka menghubungi Kepala Desa Pangambatan, Hotlan Munte, yang kemudian melaporkan ke Polsek Tigapanah dan Koramil 02/Tigapanah.
Karena waktu sudah malam dan lokasi cukup jauh dari permukiman, proses evakuasi baru dilakukan keesokan harinya. (abay/hm24)