Thursday, May 29, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Pemerintah Tetapkan Iduladha 2025 Jatuh pada 6 Juni

journalist-avatar-top
Rabu, 28 Mei 2025 10.19
pemerintah_tetapkan_iduladha_2025_jatuh_pada_6_juni

Ilustrasi Iduladha. (f: ist/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia secara resmi menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Dengan demikian, Hari Raya Iduladha 1446 H akan diperingati pada Jumat, 6 Juni 2025.

Keputusan ini diumumkan setelah pelaksanaan Sidang Isbat yang digelar di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Selasa (27/5/2025). Sidang tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

"Disepakati bahwa 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada hari Rabu, 28 Mei 2025, dan Hari Raya Iduladha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025," ujar Menag dalam konferensi pers usai sidang.

Penetapan ini berdasarkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan di 114 titik pemantauan di seluruh Indonesia. Metode yang digunakan adalah rukyat hilal sesuai kriteria baru dari MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yang mensyaratkan tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Jika hilal berhasil teramati sesuai kriteria tersebut, maka keesokan harinya ditetapkan sebagai awal bulan hijriah. Jika tidak terlihat, maka bulan sebelumnya, yaitu Dzulqaidah, digenapkan menjadi 30 hari.

Sidang Isbat dilakukan melalui tiga tahap utama yakni pemaparan data hisab oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag mengenai posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomis.

Rukyatul hilal langsung di lapangan oleh para ahli dari lebih dari 100 titik di berbagai daerah di Indonesia. Sidang tertutup yang dihadiri oleh perwakilan ormas Islam, ahli astronomi, hingga Komisi VIII DPR RI, diakhiri dengan konferensi pers resmi.

Menariknya, keputusan Kemenag tahun ini selaras dengan penetapan Hari Raya Iduladha oleh Muhammadiyah, yang juga menetapkan 10 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 6 Juni 2025. Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yakni metode hisab yang menentukan awal bulan ketika hilal sudah berada di atas ufuk meski belum terlihat. (kc/hm24)

REPORTER: