Banjir dan Longsor Landa Kendari, Ratusan Keluarga Mengungsi

Foto udara petugas menggunakan perahu karet mengevakuasi warga terdampak banjir di Kelurahan Lepo-lepo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (29/6/2025). (f:antara foto/andry denisah/mistar)
Kendari, MISTAR.ID
Bencana banjir dan longsor menerjang sejumlah wilayah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menyusul cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Ratusan keluarga terdampak, sebagian besar terpaksa mengungsi karena rumah mereka tergenang banjir hingga setinggi 1,8 meter.
Banjir paling parah terjadi di Kelurahan Lepo-lepo akibat limpasan Kali Wanggu. Hingga Minggu (29/6/2025) sore, sebanyak 172 keluarga atau 402 jiwa terdampak langsung. Selain banjir, longsor dan pohon tumbang juga dilaporkan terjadi di 13 kelurahan yang tersebar di enam kecamatan.
"Secara umum bisa kita tangani, tetapi tim masih terus bekerja untuk penanganan darurat," kata Kepala BPBD Kendari, Cornelius Padang, dikutip dari Kompas.
Cornelius mengingatkan bahwa curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan, sehingga bencana susulan masih mungkin terjadi. Koordinasi lintas lembaga terus dilakukan untuk menetapkan status bencana secara resmi.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, menegaskan pentingnya penanganan jangka panjang. Menurutnya, wilayah-wilayah rawan seperti sempadan Kali Wanggu membutuhkan pembangunan tanggul guna mencegah banjir berulang.
"Kalau tidak segera dibangun tanggul, warga akan terus menjadi korban. Ini jadi prioritas anggaran," ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca ekstrem ini dipicu oleh kombinasi puncak musim hujan, aktivitas gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO), serta suhu laut yang hangat di wilayah Sultra. Kondisi ini memperbesar potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. []
PREVIOUS ARTICLE
Menteri Agama Jamin Haji 2025 Bebas Korupsi, Ini Katanya