Aksi Protes Relokasi, Komunitas Pedagang Pasar Horas Siantar Bakar Ban

Aksi protes KP2H membakar ban di tengah Jalan Merdeka Pematangsiantar. (Foto: Jonatan/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Komunitas Pedagang Pasar Horas (KP2H) Kota Pematangsiantar menggelar aksi protes menolak rencana relokasi pedagang. Aksi ini ditandai dengan pembakaran ban di tengah Jalan Merdeka, tidak jauh dari kawasan pasar. Sejumlah aparat kepolisian tampak berjaga di lokasi untuk mengamankan situasi.
Dalam orasinya, Ketua KP2H Agus Butar-Butar menyebut Gubernur Sumatera Utara (Sumut) inkonsisten dengan pernyataannya yang sebelumnya menjanjikan pembangunan kembali Gedung 4 Pasar Horas. Menurutnya, janji tersebut hingga kini belum terealisasi sesuai harapan para pedagang.
Massa aksi juga membawa spanduk bertuliskan “Mana janjimu Pak Gubernur Sumut, kami butuh kepastian”, dan meneriakkan slogan “Hidup rakyat!” secara berulang-ulang.
“Kami akan bertahan di sini sampai pagi,” kata Agus saat memimpin orasi pada Senin malam (29/9/2025).
Ia juga mengeluhkan kondisi ekonomi yang semakin sulit, dan merasa janji pembangunan yang disampaikan pemerintah saat kunjungan ke Pasar Horas belum juga terbukti.
“Susah perekonomian, susah semua. Pembangunan dijanjikan sewaktu datang ke Pasar Horas ini. Mana faktanya sampai sekarang?” ujarnya.
Sebelumnya, KP2H juga telah melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut sebagai bentuk penolakan terhadap rencana relokasi yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar. Rencana relokasi ini bertujuan untuk merobohkan Gedung 4 Pasar Horas yang telah terbakar, dan membangun pasar darurat sebagai pengganti sementara.
Namun, Agus Butar-Butar menyatakan kekhawatirannya bahwa pembangunan pasar darurat tersebut hanya akan menjadi proyek mangkrak, seperti yang terjadi pada beberapa proyek ruang publik sebelumnya. Ia juga menyinggung janji Gubernur Sumut Bobby Nasution yang pernah menyatakan komitmennya membangun pasar secara permanen dengan anggaran sebesar Rp77 miliar, namun hingga kini belum ada realisasi.
“Kami takut pasar darurat ini hanya menjadi proyek gagal. Janji pembangunan pasar permanen dengan dana Rp77 miliar itu seperti diabaikan,” tuturnya.
Hingga berita ini diturunkan, aksi orasi masih terus berlangsung. Selain aparat kepolisian, sejumlah pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Pematangsiantar juga terlihat berjaga di sekitar Jalan Merdeka untuk memantau situasi. (jonatan/hm25)