Monday, July 7, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Banjir dan Longsor di Kabupaten Bogor: Tiga Meninggal, 18 Kecamatan Terdampak

journalist-avatar-top
Senin, 7 Juli 2025 14.57
banjir_dan_longsor_di_kabupaten_bogor_tiga_meninggal_18_kecamatan_terdampak

Ilustrasi, Banjir dan Longsor di Kabupaten Bogor. (foto:ai/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor sejak Sabtu sore (5 Juli 2025) memicu bencana banjir, longsor, dan angin kencang di berbagai titik.

Sedikitnya 18 kecamatan dan lebih dari 30 desa terdampak. Data BPBD mencatat 48 titik bencana, mayoritas berupa longsor (21–32 lokasi), diikuti banjir (7–9 lokasi).

Dampak Bencana: Korban Jiwa dan Kerusakan

* Tiga Orang Tewas:

- Muhammad Resa (22), santri asal Megamendung, tertimbun longsor.

- Dua warga Ciburial, Cisarua, juga meninggal akibat longsor.

* 186–449 Jiwa Terdampak, 24 di antaranya mengungsi, dan 1 luka ringan.

* Kerusakan Fisik:

- Lima rumah terendam (Desa Sadeng), 20 rumah dan 1 masjid terdampak (Laladon).

- Empat rumah rusak berat, 13 rusak sedang.

- Tiga jalan putus (Desa Kopo), jembatan antar-RW tergenang, drainase tersumbat.

Wilayah Terparah

* Megamendung: Longsor di Sukamahi & Megamendung, banjir di Cipayung dan Cipayung Girang.

* Cisarua: Longsor di Kopo, Tugu Utara/Selatan, dan Ciburial.

* Lainnya: Dramaga, Tamansari, Leuwisadeng, Kemang turut terdampak.

Respons Darurat

* Evakuasi dan Pencarian oleh tim SAR dan relawan di Megamendung dan jalur pendakian Babakan Madang.

* Distribusi Logistik: Beras, makanan siap saji, selimut, dan perlengkapan darurat.

* Posko Siaga 24 Jam di tiap kecamatan; layanan darurat 112 tetap aktif.

Peringatan dan Mitigasi

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, meminta warga waspada menghadapi potensi bencana susulan karena hujan masih berlanjut.

Langkah mitigasi yang ditekankan:

* Normalisasi sungai dan perbaikan jembatan.

* Penanaman vegetasi penahan longsor di lereng kritis.

* Edukasi kesiapsiagaan dan simulasi bencana di sekolah.

Rekomendasi untuk Masyarakat dan Pemerintah

* Evakuasi Dini: Warga lereng dan bantaran sungai segera pindah jika hujan intens.

* Revitalisasi Infrastruktur: Normalisasi saluran, perbaikan drainase, pembatasan pembangunan di zona rawan.

* Peningkatan Kesadaran Publik: Sosialisasi jalur evakuasi, edukasi tanda-tanda bencana alam.

Kerentanan Geologis

Bencana di Bogor menunjukkan tingginya kerentanan geologis kawasan ini terhadap hujan ekstrem. Kolaborasi lintas pihak dan peran aktif masyarakat menjadi kunci pemulihan dan peningkatan ketahanan jangka panjang.

Catatan Redaksi: Pantau informasi resmi melalui BPBD Bogor dan layanan darurat 112. Laporkan gejala tanah retak, aliran air tak biasa, atau suara gemuruh untuk deteksi dini.

Artikel ini dikurasi, dari berbagai sumber media terpercaya dan terverifikasi, lalu disusun dengan bantuan teknologi Artificial Intelligence (AI). (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN