Thursday, September 25, 2025
home_banner_first
MEDAN

Biaya Sekolah Rakyat di Sumut Rp48 Juta per Anak Setiap Tahun

Kamis, 25 September 2025 10.44
biaya_sekolah_rakyat_di_sumut_rp48_juta_per_anak_setiap_tahun

Anggota Komisi E DPRD Sumut, HM Subandi. (Foto: Ari/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Ketua Komisi E DPRD Sumatera Utara (Sumut), HM Subandi, mengungkapkan biaya pendidikan satu siswa Sekolah Rakyat setiap tahunnya.

“Untuk satu anak itu dibiayai negara sebesar Rp48 juta dalam satu tahun,” ucap HM Subandi, Kamis (25/9/2025).

Ia mengatakan, DPRD akan terus melakukan pengawasan agar program terlaksana tepat sasaran di Sumut.

“Tentunya kita akan melakukan pengawasan dalam prosesnya agar masyarakat yang ekonominya miskin ekstrem dapat terbantu dengan sekolah gratis,” ujarnya.

Politisi Partai Gerindra tersebut optimis Sekolah Rakyat bisa berjalan maksimal usai audiensi bersama Kementerian Sosial, Syaiful Yusuf pada 18 September 2025 lalu.

“Program ini bukan hanya sekadar menyekolahkan anak. Tetapi juga membentuk masa depan dari anak itu sendiri. Melalui sekolah ini, kita harapkan generasi bangsa mampu mewujudkan cita-citanya sesuai kompetensi,” katanya.

Subandi menjelaskan, setiap Sekolah Rakyat dirancang dengan sistem asrama. Setiap siswa dihadapkan dengan lingkungan disiplin dan pendidikan karakter.

“Mereka juga memiliki orang tua asuh. Setiap orang tua asuh mendampingi 10 anak. Perannya memberi perhatian dan kasih sayang kepada siswa meski jauh dari rumah,” ucapnya.

Salah satu lokasi yang menjadi prioritas dibangunnya Sekolah Rakyat di Sumut adalah Kabupaten Langkat. Di wilayah itu akan dibangun Sekolah Rakyat dengan luas lahan 6 hektare, beserta dengan seluruh fasilitasnya. Anggaran pembangunan sebesar Rp200 miliar.

“Dalam mensukseskan program ini, nilai integritas sangat dibutuhkan. Kami memastikan Komisi E DPRD Sumut dan Kemensos akan menindak tegas bagi siapapun yang melakukan manipulasi data siswa. Baik dari PKH, aparatur desa, dan pihak terkait lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, program Sekolah Rakyat merupakan investasi negara untuk menghapus kemiskinan di masa depan. Sehingga, esensi program tersebut bukan sekadar mencetak lulusan, tetapi melahirkan agen perubahan dari desa atau wilayah miskin ekstrem di Sumut.

“Jika satu anak yang ekonominya miskin ekstrem berhasil, maka satu keluarga terselamatkan. Jika ribuan anak berhasil, maka satu generasi juga terselamatkan dan adanya perubahan kehidupan menjadi lebih baik,” ucapnya. (ari/hm20)

REPORTER: