Medan, MISTAR.ID

Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan serta menindaklanjuti sejumlah keluhan masyarakat, Komisi II DPRD Kota Medan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan, Senin lalu (15/9/2025).

Beberapa isu utama yang disoroti adalah keterlambatan pencairan Bantuan Siswa Miskin (BSM) serta bantuan untuk guru honorer dan guru swasta yang hingga kini belum terealisasi.

Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Kasman Bin Marasakti Lubis, menyampaikan bahwa kunker ini bertujuan memastikan serapan anggaran oleh Disdikbud Medan berjalan sesuai rencana.

“Sebagai lembaga pengawasan, tentu kami berhak mengetahui realisasi anggaran dan program di Disdikbud. Kunjungan ini untuk menggali kendala yang dihadapi serta mengevaluasi perkembangan pelaksanaannya,” ujar Kasman kepada Mistar, Selasa (16/9/2025).

Dana Belum Cair, Masih Tahap Pendataan

Dalam kunjungan tersebut, pihak Komisi II mempertanyakan mengapa dana bantuan pendidikan belum juga dicairkan, meskipun tahun anggaran sudah memasuki kuartal terakhir.

“Kami menyampaikan berbagai aduan masyarakat. Dari keterangan pihak Disdikbud, saat ini masih dilakukan pendataan. Mereka menjanjikan pencairan akan dilakukan pada bulan Oktober 2025,” ucap Kasman.

Ia mengungkapkan, kuota BSM tahun 2025 menyasar 20.000 siswa tingkat SD dan SMP di Kota Medan. Oleh karena itu, pengawasan terhadap realisasinya menjadi sangat penting agar bantuan tepat sasaran.

Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas

Kasman menegaskan bahwa pihaknya menginginkan seluruh proses penyaluran bantuan pendidikan berjalan dengan transparan, akuntabel, dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

“Kami berharap kehadiran kami menjadi motivasi bagi Disdikbud Medan agar program-program pendidikan berjalan maksimal. Pendidikan menjadi fokus nasional, dan sudah sepatutnya dikawal bersama,” tuturnya. (rahmad/hm27)