Medan, MISTAR.ID

Setelah sekian lama tutup, sebuah gudang Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal yang berada di Jalan KL Yos Sudarso Km 15, Lingkungan II, Simpang Aloha, Kelurahan Martubung, kembali beroperasi. Gudang tersebut diketahui beroperasi pada malam hari, dengan aktivitas keluar-masuk mobil tangki hingga larut malam.

Padahal, gudang ini sebelumnya pernah digerebek Tim Mabes Polri, bahkan mengalami kebakaran yang hampir menghanguskan permukiman warga sekitar. Banyak warga masih trauma dengan kejadian tersebut.

“Kami sangat berharap gudang itu ditutup karena membahayakan,” ujar TS, warga setempat, Rabu (27/8/2025).

Warga Pertanyakan Sikap Aparat

Menurut TS, keberadaan gudang BBM ilegal tersebut sangat mengkhawatirkan, namun hingga kini tidak ada tindakan tegas dari instansi terkait.

Ia menyebutkan, instansi seperti Pertamina, Polda Sumut, Polres Pelabuhan Belawan, serta Polsek Medan Labuhan, terkesan diam dan belum melakukan tindakan meski gudang sudah kembali beroperasi.

“Kami masih trauma dengan kebakaran yang nyaris membakar rumah warga. Jangan sampai kejadian itu terulang,” ucapnya.

APH Dinilai Tutup Mata

Kembali beroperasinya gudang ini menimbulkan spekulasi bahwa pemilik gudang tidak takut terhadap aparat penegak hukum (APH), atau bahkan mendapat perlindungan dari oknum tertentu.

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Wahyudi Rahman belum memberikan tanggapan. Pesan WhatsApp yang dikirim oleh awak media telah dibaca, namun tidak dibalas hingga berita ini diterbitkan.

Aktivitas Malam Hari dan Identitas Pemilik Masih Misterius

Dari hasil penelusuran MISTAR, aktivitas di gudang BBM ilegal tersebut aktif pada malam hari. Sejumlah mobil tangki keluar-masuk ke lokasi secara rutin, namun hingga kini identitas pemilik gudang belum diketahui.

Sumber internal yang dapat dipercaya menyebut bahwa gudang ini kerap berpindah tangan dan dijalankan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari pengawasan.

Kembali beroperasinya gudang BBM ilegal di Martubung menjadi ancaman nyata bagi keselamatan warga dan memicu keresahan. Masyarakat berharap aparat bertindak cepat sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (kamaluddin/hm27)