IPAL Dekat Dapur MBG di Tebing Tinggi Dikhawatirkan Timbulkan Bakteri

Pembangunan IPAL di depan SPPG MBG berjarak sekitar empat meter dari dapur pengolahan makanan. (foto:damanik/mistar)
Tebing Tinggi, MISTAR.ID
Kehadiran Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Makan Bergizi Gratis (SPPG MBG) milik Yayasan Bintang Ceria Indonesia di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Bandar Sono, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi kembali menuai sorotan publik.
Setelah sebelumnya warga mengeluhkan limbah dapur MBG yang mengalir ke drainase, kini muncul kekhawatiran baru dari kalangan masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait jarak IPAL yang hanya sekitar 4 meter dari dapur pengolahan makanan.
Ketua LSM Strategi Kota Tebingtinggi, Ridwan Siahaan, menilai keberadaan IPAL terlalu dekat dengan area dapur berpotensi menimbulkan risiko kesehatan bagi makanan yang dikonsumsi para pelajar.
“Walaupun sudah dibangun IPAL dan tidak lagi dialirkan ke drainase, tapi jaraknya sangat dekat, hanya sekitar empat meter dari dapur. Kami khawatir ada bakteri yang bisa menyebar ke makanan,” ujar Ridwan, Minggu (12/10/2025).
Ridwan meminta dinas terkait melakukan kajian ulang terhadap pembangunan IPAL tersebut agar makanan yang diproduksi untuk program makan bergizi tetap aman dan higienis.
“Kami berharap pemerintah mengkaji kembali pembangunan IPAL itu, karena ini menyangkut kesehatan anak-anak penerima manfaat,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi, Sakti Khadaffi Nasution, juga menanggapi keluhan masyarakat soal limbah dapur program MBG tersebut. Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak yayasan dan memastikan langkah perbaikan sedang dilakukan.
“Saya sudah konfirmasi langsung ke pihak yayasan, dan mereka telah menindaklanjuti dengan membangun IPAL untuk mengelola limbah dapur MBG,” jelas Daffi, Sabtu (11/10/2025).
Selain itu, Daffi menyebut pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk menormalisasi saluran drainase yang tersumbat di kawasan Jalan Sisingamangaraja.
“Kami sudah minta agar drainase yang tersumbat segera dinormalisasi agar aliran air lancar,” tambahnya.
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera memastikan standar kebersihan dan keamanan pangan di dapur MBG agar program makan bergizi gratis benar-benar membawa manfaat tanpa menimbulkan risiko kesehatan.
BERITA TERPOPULER





Kolombia Bantai Meksiko 4-0 di Laga Uji Coba: Luis Díaz Bersinar, Carbonero Tutup Pesta Gol di Texas




