Thursday, November 6, 2025
home_banner_first
MEDAN

DPRD Minta Pemprov Sumut Sinergi dengan Asosiasi Peternak

Mistar.idKamis, 6 November 2025 13.08
EH
dprd_minta_pemprov_sumut_sinergi_dengan_asosiasi_peternak

Anggota Komisi B DPRD Sumatera Utara (Sumut), Rudi Alfahri Rangkuti. (Foto: Ari/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Anggota Komisi B DPRD Sumatera Utara (Sumut), Rudi Alfahri Rangkuti, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melalui Dinas Ketahanan Pangan bersinergi dengan asosiasi peternak telur dan ayam demi mengendalikan stabilitas harga pangan.

Misalnya bersinergi dengan Perhimpunan Peternak Petelur Sumut (P3SU) dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Sumut, atau yang lainnya.

Menurutnya, bekerja sama harus segera dilakukan karena permintaan kebutuhan telur dan ayam terus meningkat beberapa minggu belakangan. Khususnya untuk kebutuhan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Pasokan yang tidak stabil bisa menyebabkan kenaikan harga. Pada akhirnya terjadi inflasi terhadap stabilitas ekonomi. Tentunya kita harus serius menyikapi masalah ini,” katanya pada wartawan, Kamis (6/11/2025).

Dilanjutkannya, “kita berharap asosiasi tidak terus-terusan mendistribusikan pasokan hanya ke satu pihak karena tergiur keuntungan. Sementara, permintaan pasar diabaikan, bahkan dibiarkan begitu saja,” katanya Rudi.

Langkah tersebut menurut Rudi penting setelah adanya informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat komoditas telur dan daging ayam ras jadi salah satu penyumbang utama inflasi pada Oktober 2025, yakni sebesar 0,28 persen.

“Makanya perlu antisipasi yang cermat antara jumlah kebutuhan pasar dengan ketersediaan pasokan, demi menjaga keseimbangan dan stabilitas harga di tingkat konsumen dan peternak,” ujarnya.

Kemudian, Rudi juga meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Pangan Hortikultura, Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM, BPS Sumut, dan Biro Perekonomian Setda Provsu berkoordinasi dalam pengendalian harga ayam dan telur.

Menjelang akhir 2025, permintaan telur dan ayam diperkirakan semakin tinggi karena Natal dan Tahun Baru.

“Komisi B segera menyampaikan kepada pimpinan dewan untuk mengagendakan rapat dengar pendapat bersama seluruh OPD terkait guna menyamakan persepsi. Termasuk langkah pengendalian dan kestabilan harga telur dan ayam,” ucapnya. (ari)