Thursday, July 31, 2025
home_banner_first
MEDAN

Bantuan Beras Tak Merata, Pengamat Sosial: Dapat Memicu Kericuhan di Masyarakat

journalist-avatar-top
Rabu, 30 Juli 2025 11.46
bantuan_beras_tak_merata_pengamat_sosial_dapat_memicu_kericuhan_di_masyarakat

Pekerja menyusun karung beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di Gudang Bulog Pulo Brayan, Medan, Sumut. (Foto: Adil Situmorang/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Pengamat sosial Sumatera Utara (Sumut), Agus Suriadi, menilai bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menyuplai 50 persen beras kepada masyarakat merupakan langkah yang baik untuk mengatasi masalah pangan, terutama di tengah situasi ekonomi yang sulit.

Namun, masalah yang muncul terkait ketidakmerataan distribusi bantuan ini sangat penting untuk dicermati.

"Banyak masyarakat yang seharusnya mendapatkan bantuan tidak menerima, sementara yang lain mungkin menerima lebih dari yang dibutuhkan,” ujarnya kepada Mistar, Rabu (30/7/2025).

Menurutnya, ketidakmerataan tersebut dapat memicu kericuhan di masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sangat membutuhkan bantuan. Ketika masyarakat merasa tidak adil, emosi bisa memuncak dan menyebabkan konflik.

“Bantuan yang tidak merata juga dapat menimbulkan kecemburuan sosial. Masyarakat yang lebih membutuhkan tetapi tidak mendapatkan bantuan akan merasa diabaikan,” katanya.

Agus menambahkan, fenomena tersebut bisa menciptakan ketegangan antar kelompok masyarakat, serta memunculkan stigma sosial antara penerima dan non-penerima bantuan, yang dapat memperburuk hubungan sosial dalam komunitas.

“Ketidakpuasan ini bisa membuat masyarakat menjadi skeptis terhadap program bantuan pemerintah di masa depan, yang pada akhirnya dapat mengurangi efektivitas program tersebut,” ujar akademisi dari Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut.

Ia juga memaparkan sejumlah langkah yang bisa diambil oleh Bapanas agar penyaluran bantuan dapat lebih efektif.

“Transparansi dalam distribusi sangat penting, agar informasi mengenai kriteria dan proses distribusi bantuan jelas dan terbuka kepada publik,” katanya.

Selain itu, lanjut Agus, diperlukan pendataan yang lebih akurat terhadap masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan, agar bantuan tepat sasaran dan tercipta pemerataan.

“Pengawasan dan evaluasi juga perlu ditingkatkan. Proses distribusi harus diawasi secara ketat untuk memastikan bantuan sampai kepada yang berhak,” ujarnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, Agus berharap program bantuan dari Bapanas bisa berjalan lebih efektif dan tidak memicu kecemburuan sosial di tengah masyarakat. (ari/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN