Akademisi: Bantuan Pangan Tak Tekan Harga Beras, Distribusi Pasar Harus Dibenahi

Penyaluran bantuan pangan beras di siantar. (foto: abdi/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Pemerintah telah menyalurkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 20 kilogram untuk alokasi bulan Juni dan Juli 2025. Namun, menurut Akademisi Universitas Simalungun, Dr Darwin Damanik, bantuan ini belum berdampak signifikan terhadap penurunan harga beras di pasaran.
“Bantuan pangan yang diberikan pemerintah hanya sekadar menambah daya beli masyarakat, bukan menekan harga beras,” ujarnya, Selasa (29/7/2025).
Darwin menjelaskan, kunci utama dalam menurunkan harga beras adalah memastikan ketersediaan pasokan di pasar serta kelancaran distribusi. Tanpa perbaikan tata kelola distribusi, kata dia, harga beras akan sulit terkendali.
“Bantuan pangan belum mampu membantu meredam inflasi. Kita tahu bahwa beras saat ini menjadi penyumbang inflasi terbesar di sejumlah daerah,” katanya.
Lebih lanjut, Darwin menyoroti munculnya isu beras oplosan yang turut memengaruhi perilaku konsumen. Ia menyebut kekhawatiran masyarakat terhadap kualitas beras membuat permintaan terhadap beras premium menurun.
“Fenomena ini menyebabkan masyarakat mulai enggan membeli beras premium, dan lebih memilih beras Bulog yang dinilai lebih aman,” ucapnya. (abdi/hm24)