Saturday, July 5, 2025
home_banner_first
MEDAN

AKBP Debora: Sabu yang Beredar Sudah Dioplos, Mengandung Pupuk Urea

journalist-avatar-top
Jumat, 4 Juli 2025 21.24
akbp_debora_sabu_yang_beredar_sudah_dioplos_mengandung_pupuk_urea

Wakabid Labfor Polda Sumut, AKBP Debora M Hutagaol. (foto: susan/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Wakil Kepala Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Utara, AKBP Debora M Hutagaol, mengungkap fakta mencengangkan terkait narkotika jenis sabu yang beredar di masyarakat.

Ia menyebut sabu yang digunakan oleh para pengguna bukan lagi dalam bentuk murni, melainkan telah dicampur dengan berbagai bahan berbahaya, bahkan pupuk urea.

“Karena bentuknya mirip. Sabu itu kristal, urea juga kristal, tawas kristal, bahkan kadang dicampur Ajinomoto. Jadi tidak ada sabu kualitas terbaik. Kalau sudah sampai ke pengguna, hampir pasti itu sudah dioplos,” ujar Debora dalam Podcast MISTAR, Mo Tau Aja, Jumat (4/7/2025).

Dengan pengalamannya selama 24 tahun sebagai ahli laboratorium forensik, Debora menegaskan penggunaan sabu berisiko merusak seluruh organ tubuh. Apalagi jika sabu tersebut telah tercampur zat-zat kimia non-konsumsi seperti pupuk atau tawas.

“Jangan sekali-sekali coba pakai. Bayangkan saja, kalau sabu itu sudah tercampur pupuk urea yang seharusnya untuk tanaman atau hewan. Bisa hancur semua organ dalam kita,” katanya.

Debora juga mengingatkan masyarakat soal kemunculan narkoba jenis baru, atau yang dikenal dengan istilah New Psychoactive Substances (NPS). Sejak disahkannya Undang-Undang Narkotika pada tahun 2009, jumlah jenis narkoba meningkat pesat dari sekitar 100-an jenis menjadi lebih dari 300 jenis hingga saat ini.

Ia mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam menanggulangi peredaran narkoba jenis baru melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), bukan hanya melalui undang-undang.

“Kalau lewat UU, prosesnya panjang. Tapi lewat Permenkes, jenis narkoba baru bisa langsung dibatasi dan tetap bisa dijerat dengan hukuman sesuai UU Narkotika,” ucap Debora.

Debora menutup pernyataannya dengan seruan keras kepada masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjauhi narkoba karena efeknya bukan hanya adiktif, tetapi juga sangat merusak tubuh dan kehidupan sosial. (susan/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN