Friday, September 5, 2025
home_banner_first
MEDAN

20 Tahun Tragedi Mandala Airlines di Medan, Warga Masih Ingat Ledakan di Jalan Jamin Ginting

journalist-avatar-top
Jumat, 5 September 2025 17.38
20_tahun_tragedi_mandala_airlines_di_medan_warga_masih_ingat_ledakan_di_jalan_jamin_ginting

Dimas menunjukkan dokumentasi (foto wartawan kala itu) jatuhnya pesawat Mandala Airlines di Padang Bulan, Kota Medan. (foto:iqbal/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Tanggal 5 September 2025 menjadi momen penuh duka bagi masyarakat Medan. Hari ini genap 20 tahun peristiwa jatuhnya pesawat Mandala Airlines RI-091 di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, yang menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk dua mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Tengku Rizal Nurdin dan Raja Inal Siregar.

Dimas, pemilik toko prasasti di Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Beringin, menjadi salah satu saksi hidup tragedi itu. Ia masih mengingat jelas suara ledakan dan kobaran api setelah pesawat jatuh.

“Jatuh, meledaklah pesawat itu tepat di depan toko kami. Ngeri kalau diingat,” ujar Dimas, Jumat (5/9/2025).

Menurutnya, pagi itu cuaca gerimis. Pesawat jatuh sekitar pukul 10.00 WIB, menghantam badan jalan raya. “Kalau jam kerja, mungkin korban lebih banyak karena jalan ramai,” tambahnya.

Dimas bersyukur dirinya belum sampai ke toko saat kejadian. “Kalau sudah sampai, mungkin sudah tewas juga,” katanya.

Pria berkulit sawo matang itu masih menyimpan dokumentasi foto kejadian, termasuk momen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang datang langsung ke lokasi evakuasi.

Selain menewaskan penumpang, banyak warga sekitar juga menjadi korban. Bahkan, sebagian dimakamkan secara massal di Polonia. Pemerintah saat itu memberikan santunan sekitar Rp350 juta bagi keluarga korban.


Dokumentasi peristiwa jatuhnya Pesawat Mandala Airlines tahun 2005 dibandingkan dengan suasana Jalan Jamin Ginting saat ini. (foto:iqbal/mistar)

Dugaan Durian di Dalam Pesawat

Pembicaraan dengan Dimas pun berlanjut di tokonya yang berukuran kurang dari 3x3 meter tersebut. Sembari makan, ia pun menceritakan dugaan kuat saat itu pesawat jatuh karena membawa buah durian di dalamnya.

“Isunya pesawat bawa durian, mungkin berpengaruh. Faktanya memang ditemukan banyak durian di sekitar bangkai pesawat,” ujar pria berusia 62 tahun itu.

Dua Tokoh Besar Jadi Korban

Tragedi ini semakin membekas karena turut merenggut nyawa dua tokoh besar Sumut, Tengku Rizal Nurdin dan Raja Inal Siregar. Bahkan, Dimas mengaku pernah mengerjakan nisan untuk makam Tengku Rizal Nurdin di kompleks Masjid Raya Medan.

Kini, nama kedua tokoh tersebut diabadikan sebagai nama gedung pemerintahan di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.

Setelah 20 tahun, Dimas berharap ada monumen di lokasi jatuhnya pesawat sebagai pengingat sejarah. “Biar orang lain juga ingat peristiwa itu,” tutur pria yang mengaku Suku Jawa ini. (iqbal/hm16)



REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN